Ahad 17 Jan 2021 03:53 WIB

Banjir Kalsel, BNPB: 5 Meninggal, 112 Ribu Mengungsi

Pemprov Kalsel sudah menetapkan status darurat bencara banjir.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Agus Yulianto
Petugas dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel mendatangi warga saat banjir di kawasan Cempaka, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Ahad (5/1/2020)
Foto: Antara/Bayu Pratama
Petugas dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel mendatangi warga saat banjir di kawasan Cempaka, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Ahad (5/1/2020)

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Bencana banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel) meluas ke tujuh wilayah kabupaten. Badan Nasional Penangggulangan Bencana (BNPB) mengatakan, sampai Sabtu (16/1), dampak banjir merenggut lima korban jiwa. Dampak banjir, mendesak ratusan ribu orang mengungsi, dan merendam puluhan ribu rumah dan temoat tinggal warga.

Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Raditya Jati, dalam rilis resmi menyampaikan, tujuh wilayah yang disapu banjir, yakni di Kabupaten Banjar, dan Banjar Baru. Di Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Balangan, Kabupaten Tabalong, dan Kabupaten Tapin.

Identifikasi penyebab banjir sementara ini, lantaran intensitas hujan tinggi sepanjang Januari berjalan, dan luapan air di sungai-sungai besar. “Dampak banjir merenggut lima jiwa, 27.111 rumah terendam, dan 112.709 warga mengungsi,” kata Jati, dalam laporan resmi BNPB, Sabtu (16/1) yang diterima wartawan di Jakarta, Sabtu (16/1).

Dikatakan Jati, pemerintahan di Kalimantan Selatan, sejak Kamis (14/1) sudah menetapkan status darurat bencara banjir. “Dan tim gabungan, bersama relawan, masih terus melakukan penanganan, dan evakuasi dampak banjir,” ujar Jati.