REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pelatih Manchester United Ole Gunnar Solskjaer tahu apa yang harus dilakukan untuk memenangkan pertandingan melawan Liverpool dalam lanjutan Liga Inggris, di Anfield, Ahad (17/1) malam WIB. Keluar menekan adalah cara membuat mereka gugup.
Dari tekanan tersebut peluang akan tercipta. Hal tersebut berkaca kepada pertemuan musim lalu saat Liverpool menang 2-0 di Anfield berkat gol Mohamed Salah dan Virgil van Dijk. Ketika itu, klaim Solskjaer, pemainnya mampu menekan dan menciptakan peluanh pada babak kedua.
Dari tekanan tersebut, lawan akan tampak gugup. Namun ia mengakui, Setan Merah bisa kehabusan waktu tak bisa memanfaatkan kegugupan tersebut sehingga harus pulang dengan kekecewaan. Pada pertemuan besok, Solskjaer diprediksi akan mencoba memanfaatkan kelemahan tersebut sejak awal.
Apalagi musim ini, MU sangat baik dalam serangan balik. Itu menjadi keuntungan bagi Solskjaer karena The Reds sedang mengalami krisis lini belakang akibat cedera sejumlah pemainnya. “Kami menantikannya,” ujar Solskjaer dilansir dari Mirror, Sabtu (16/1).
Solskjaer mengatakan, melawan Liverpool merupakan pertandingan menghadapi tim terbaik dalam satu setengah tahun ini. The Reds adalah juara bertahan sehingga bagi MU merupakan ujian berat melawan tim kampiun.
Bertandang ke markas Liverpool, MU berpredikat sebagai pemuncak klasemen sementara dengan unggul tiga poin atas tuan rumah. Maka kemenangan akan menjadikan MU semakin nyaman di posisinya saat ini. Marcus Rashford dan kawan-kawan mengudeta Liverpool di puncak klasemen berkat kemenangan 1-0 atas Burnley sekaligus pertama kalinya bagi MU sejak Sir Alex Ferguson tak juara Liga Inggris pada musim 2012/2013.
Solskjaer tahun bagaimana memenangkan gelar karena pengalamannya selama menjadi pemain MU. Ia juga sadar performa bagus di laga tandang dapat menjadi penentu dalam mengejar mahkota juara. MU kini tak terkalahkan dalam 15 pertandingan tandang di Liga Inggris, 12 diantaranya berhasil dimenangkan.