REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Penunjukan Kabareskrim Polri Komjen (Pol) Listyo Sigit Prabowo sebagai calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) menuai panen dukungan dari berbagai kalangan. Di antaranya dari sejumlah kelompok mahasiswa.
Muhamad Rijal Berhet dari Koalisi Mahasiswa Islam Indonesia (KMII) menilai Komjen (Pol) Sulistyo merupakan salah satu perwira tinggi Polri yang berdedikasi tinggi dan memiliki rekam jejak yang baik.
"Dalam setiap penugasannya, Komjen (Pol) Listyo selalu berbuat yang terbaik. Sebagai aparat penegak hukum, beliau sosok yang tidak kenal kompromi terhadap koruptor, bandar narkoba dan pelaku kejahatan lain di Indonesia," tambahnya.
Dukungan lain datang dari Malik Yaser Ahmad Rahanyamtel, Aliansi Mahasiswa Nasional (AMN). Ia menganggap penunjukan Komjen (Pol) Listyo Sigit Prabowo telah membawa harapan baru bagi Polri yang lebih baik.
"Komjen Pol Listyo dipilih karena loyalitasnya dan portofolio yang baik. Paling utama ialah integritasnya yang tinggi. Laporan PPATK telah menunjukkan tidak ada aliran uang mencurigakan di rekening pribadi, maupun keluarga dan orang dekatnya," ujar Malik.
Dukungan dari kelompok mahasiswa itu diharapkan Koalisi Mahasiswa Islam Indonesia dan Aliansi Mahasiswa Nasional bisa menjadi pertimbangan bagi Anggota Komisi III DPR RI saat Komjen (Pol) Listyo Sigit Prabowo menjalani fit and proper test calon Kapolri beberapa waktu ke depan.
Sementara itu, secara terpisah, Ketua Aliansi Mahasiswa Muslim Maluku-Sulawesi Tenggara, Muhammad Faris Kastela, mengungkapkan dipilihnya Kabareskrim Polri Komjen (Pol) Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) oleh Presiden Joko Widodo merupakan penghargaan tertinggi akan perbedaan dan keragaman di republik ini.
"Meskipun sebagai negara mayoritas Muslim, namun Presiden Jokowi memilih Kapolri non-Muslim. Sama seperti pembantu Presiden lain di Kabinet, ada juga beberapa yang non-Muslim. Di negara Muslim lainnya, di Mesir, misalnya, wakil presidennya juga pernah dipilih seorang perempuan Kristen Koptik," papar Faris dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (16/1).
Lebih lanjut, dijelaskan dia, Rasulullah juga pernah menunjuk seseorang yang beragama non-Muslim saat hijrah ke Makkah dari Madinah sebagai guide atau petunjuk jalan.
"Karena itu, kami berharap, pemilihan Komjen Listyo sebagai calon Kapolri tunggal jangan 'digoreng' dengan isu agama. Kita harus dewasa, di tengah keterbukaan informasi seperti ini, jangan berprasangka buruk jika sebuah jabatan dipimpin non-Muslim maka dia tidak akan berpihak kepada umat Islam. Jangan begitu cara berpikirnya," ujar Faris.