Sabtu 16 Jan 2021 21:56 WIB

Menteri Kesehatan AS Mengundurkan Diri

Menkes AS mengecam Donald Trump dalam surat pengunduran dirinya

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS Alex Azar
Foto: AP/Jacquelyn Martin/AP Pool
Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS Alex Azar

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat ( HHS AS) Alex Azar melayangkan surat pengunduran diri pekan ini. Dalam suratnya, dia mengecam tindakan dan retorika Presiden Donald Trump telah menodai warisan pemerintahan, menyusul insiden pengepungan gedung Capitol Hill.

Azar menyerahkan surat pengunduran diri standar untuk sekretaris kabinet yang tertuju kepada Presiden tertanggal 12 Januari 2021. Sementara CNN melihat surat tersebut pada Jumat (15/2).

Baca Juga

Dalam surat yang ditujukan kepada Presiden Trump, Azar memaparkan apa yang dianggapnya sebagai pencapaian terbaik HHS selama empat tahun terakhir. "Sayangnya, tindakan dan retorika setelah pemilu, terutama selama sepekan terakhir ini, mengancam akan menodai warisan bersejarah dan lainnya dari Pemerintahan ini," tulis Azar dalam surat tersebut seperti dikutip laman CNN, Sabtu (16/1).

Dalam surat pengunduran diri yang pertama kali dilaporkan New York Times, Azar menuliskan bahwa serangan terhadap Capitol Hill pekan lalu adalah serangan terhadap demokrasi bangsa dan tradisi transisi kekuasaan yang damai yang pertama kali dibawa AS ke dunia. "Saya mohon Anda untuk terus mengutuk dengan tegas segala bentuk kekerasan, untuk menuntut agar tidak ada yang mencoba mengganggu kegiatan pengukuhan di Washington atau di tempat lain, dan untuk terus mendukung tanpa syarat transisi kekuasaan yang damai dan tertib pada 20 Januari 2021," tulisnya.

Azar mengatakan dia berencana untuk tetap dalam perannya hingga 20 Januari, ketika tim presiden terpilih Joe Biden mengambil alih. Azar menyebut pandemi virus korona pertama dan sejauh ini merupakan perkembangan terbesar dari kepresidenan Trump. Lebih dari 390 ribu orang Amerika telah meninggal karena Covid-19. Sementara lebih dari 23 juta telah didiagnosis dengan virus tersebut.

Namun demikian dalam suratnya, Azar tidak menyebutkan angka-angka ini. Azar juga tidak menyebutkan ketidaksepakatan tentang bahaya virus.  Trump berulang kali mengklaim bahwa virus itu akan menghilang.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement