REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India mulai menyuntik petugas kesehatan vaksin virus korona pada Sabtu (16/1). Upaya itu menjadi kampanye vaksinasi terbesar di dunia.
India adalah rumah bagi pembuat vaksin terbesar di dunia dan memiliki salah satu program imunisasi terbesar. Pihak berwenang India berharap dapat memberikan suntikan kepada 300 juta orang.
Penerima suntikan itu termasuk 30 juta dokter, perawat, dan pekerja lini depan lainnya. Kemudian diikuti oleh 270 juta orang yang berusia di atas 50 tahun atau memiliki penyakit yang membuat rentan terhadap Covid-19. Kementerian Kesehatan, menyatakan sekitar 100 orang akan divaksinasi di masing-masing dari 3.006 pusat kesehatan di seluruh negeri pada hari pertama.
Pengumuman suntikan pertama tersebut menawarkan keyakinan bahwa hidup dapat mulai kembali normal di India. Banyak yang meledak dengan bangga menjadi penerima gelombang pertama.
“Saya senang menjadi orang pertama yang mendapatkan vaksin,” kata perawat, Gita Devi, sambil mengangkat lengan baju kirinya untuk menerima suntikan.
Devi pun mengaku senang mendapatkan vaksin buatan India. "Kami tidak harus bergantung pada orang lain untuk itu,” kata sosok tang telah merawat pasien selama pandemi di sebuah rumah sakit di Lucknow, ibu kota negara bagian Uttar Pradesh.
Dosis pertama diberikan kepada pekerja sanitasi di All Indian Institute of Medical Sciences di New Delhi. Momen ini dimulai dengan pidato Perdana Menteri Narendra Modi yang disirakan di televisi untuk mmemulai kampanye vaksinasi.
“Kami meluncurkan program vaksinasi terbesar di dunia dan ini menunjukkan kepada dunia kemampuan kami,” kata Modi. Dia mengimbau warga untuk tetap waspada dan tidak mempercayai rumor tentang keamanan vaksin.