REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Stasiun televisi milik pemerintah Iran melaporkan Garda Revolusi meluncurkan peluru kendali balistik yang diarahkan ke target simulasi di Samudera Hindia. Peluncuran ini dilakukan saat ketegangan terkait program nuklir dan tekanan dari Amerika Serikat (AS) kian memanas.
Rekaman video yang disiarkan stasiun televisi Iran PADA Sabtu (16/1) memperlihatkan dua rudal menghantam target yang disebut sebagai 'kapal musuh hipotesis'. Target itu sejauh 1.800 kilometer. Televisi Iran tidak menyebutkan jenis rudal yang digunakan dalam latihan ini.
Di latihan tahap pertama Jumat (15/1) kemarin Garda Revolusi meluncurkan rudal balistik dari darat-ke-darat dan drone ke arah 'pangkalan musuh hipotesis'. Stasiun televisi Iran melaporkan latihan itu dilakukan di tengah gurun.
Rekaman video latihan fase pertama memperlihat empat pesawat tanpa awak yang berbentuk segitiga. Drone yang terbang dengan formasi itu menghantam target lalu meledak.
Ketegangan antara Teheran dan Washington memanas sejak Presiden Donald Trump menarik AS dari kesepakatan nuklir Iran atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) 2018 lalu. Menjelang Trump lengser dari jabatannya, Iran menyita kapal tanker Korea Selatan (Korsel) dan memulai pengayaan uranium ke tingkat yang hampir melewati kesepakatan JCPOA.
AS mengirimkan pesawat bomber B-52, kapal induk USS Nimitz, dan sebuah kapal selam berkekuatan nuklir ke Timur Tengah. Beberapa pekan terakhir Iran meningkatkan latihan militernya saat mereka menekan Presiden terpilih AS Joe Biden agar membawa kembali AS bergabung ke JCPOA.
Media pemerintah Iran melaporkan Kamis (14/1) lalu negara itu melepaskan peluru kendali dalam latihan angkatan laut di Teluk Oman. Latihan itu kabarnya di awasi kapal selam AS. Angkatan Laut Iran tidak mengidentifikasi kapal selam berkekuatan nuklir itu tapi situs berita yang berafiliasi dengan pemerintah Iran menyebut kapal itu milik Amerika.
Rekaman video latihan Angkatan Laut Iran yang diambil dari helikopter menunjukkan kapal yang menyerupai kapal selam peluru kendali AS, USS Georgia. Bulan lalu Angkatan Laut AS mengatakan mereka mengirim kapal selam kelas Ohio itu ke Teluk Persia.