REPUBLIKA.CO.ID, GUATEMALA CITY - Ribuan warga Honduras, termasuk banyak keluarga dengan anak-anak, berjalan bersama di seluruh Guatemala pada Sabtu (16/1). Mereka berharap untuk mencapai Amerika Serikat (AS) agar bisa melarikan diri dari kemiskinan dan kekerasan di wilayah yang dilanda pandemi dan badai berulang-ulang akhir tahun lalu.
Menurut otoritas Imigran Guatemala, antara 7.000 dan 8.000 migran telah memasuki Guatemala sejak Jumat (15/1). Mereka sedang menuju ke perbatasan Meksiko yang telah dijaga oleh pasukan dan polisi anti-huru hara.
Begitu karavan mencapai Meksiko, kemungkinan besar mereka akan mengalami tekanan untuk mundur. Perjanjian migrasi Meksiko dengan AS masih berlaku, artinya karavan akan dibubarkan.
Guatemala, Honduras, dan Meksiko mengerahkan ribuan pasukan keamanan. Sedangkan militer Guatemala menahan ratusan migran pada Jumat.