Ahad 17 Jan 2021 09:35 WIB

Kemendikbud Turunkan Tim Bantu Korban Gempa Sulbar

Kemendikbud telah membuka posko di dua lokasi gempa Sulbar

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Seekor kucing berada di tenda darurat Rumah Sakit Mitra Manakarra yang rusak akibat gempa bumi magnitudo 6,2 di Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu (16/1/2021). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan korban meninggal dunia akibat gempa di Sulawesi Barat per Sabtu 16 Januari sore sebanyak 46 orang.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Seekor kucing berada di tenda darurat Rumah Sakit Mitra Manakarra yang rusak akibat gempa bumi magnitudo 6,2 di Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu (16/1/2021). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan korban meninggal dunia akibat gempa di Sulawesi Barat per Sabtu 16 Januari sore sebanyak 46 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menurunkan tim untuk membantu satuan pendidikan, pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik yang terkena dampak gempa bumi di Sulawesi Barat (Sulbar).

Keterangan ini disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud Hendarman dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu. Ia mengatakan saat ini Kemendikbud telah membuka posko di dua lokasi. Dua lokasi itu yakni Balai Pengembangan PAUD dan Pendidikan Masyarakat (BP PAUD Dikmas) di Kabupaten Mamuju dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) di Kabupaten Majene.

Baca Juga

Hingga Sabtu (16/1) pukul 12.59 WITA terdata 10 sekolah di Kabupaten Majene dan 14 sekolah di Kabupaten Mamuju, serta tiga sekolah di Kabupaten Mamasa terdampak gempa. Kondisi sekolah mengalami rusak berat, sedang, dan ringan.

"Kemendikbud saat ini masih mendata sekolah yang terdampak gempa,” kata dia.

Di Kabupaten Mamuju, lima sekolah dengan kondisi kerusakan kategori ringan, yakni SDN Inp. Tajimane, SDN 2 Tapalang, SDN Serang, dan SDN Taan Galung, SMPN 3 Mamuju.

Selain itu, tiga sekolah dengan kondisi kerusakan kategori sedang, yakni SDN Inp. Kasambang, SMPN 2 Tapalang, dan SMAN 2 Tapalang. Sekolah dalam kondisi rusak berat, yakni SMKN 1 Rangas, SMPN 2 Mamuju, TK Pembina Terpadu, TK Alquba Kasiwa, TK Aisyah Axuri, dan TK Anggrek Pampioang.

Di Kabupaten Majene terdapat lima sekolah dengan kondisi kerusakan kategori berat yaitu TK Pertiwi Malunda, SDN 18 Inp. Banua, SDN 004 Mekatta, SMKS Bunga Bangsa, dan SMKN 6 Majene.

Dua sekolah dengan kerusakan kategori sedang adalah SDN 009 Sasende dan SDN 12 Inpres Pettabeang. Tiga sekolah dengan kerusakan kategori ringan yakni SDN 16 Tanisi, SMP 1 Malunda, dan SMAN 1 Malunda.

Di Kabupaten Mamasa terdapat tiga sekolah dengan kondisi kerusakan kategori ringan yakni SDN 008 Pangandaran, SDN 10 Baruru, dan SMPN 4 Aralle.

Kerusakan kategori berat akibat gempa antara lain bangunan sekolah dan dinding sebagian besar roboh. Sedangkan kategori sedang antara lain plafon sekolah jebol, atap roboh, ada beberapa dinding roboh, dan retak sebagian. Kerusakan kategori ringan meliputi plafon sekolah jebol, dinding retak, dan pagar roboh.

Kemendikbud melalui LPMP dan BP PAUD Dikmas Provinsi Sulawesi Barat telah turun ke lapangan untuk memberikan bantuan darurat kebutuhan pokok bagi para korban di antaranya makanan, pakaian, tenda darurat, dan peralatan belajar.

“Tim dari LPMP dan BP PAUD Dikmas Sulawesi Barat langsung terjun ke lapangan untuk mendistribusikan bantuan pokok yang darurat bagi para korban,” kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement