Ahad 17 Jan 2021 11:15 WIB

ITS Kembangkan Pendeteksi Covid-19 Melalui Bau Ketiak

Bau keringat ketiak dikembangkan sebagai alat pendeteksi covid-19 dari ITS.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Hafil
 ITS Kembangkan Pendeteksi Covid-19 Melalui Bau Ketiak. Foto ilustrasi: Keringatan akibat udara panas (ilustrasi)
Foto: stopkeringatmu.blogspot.com
ITS Kembangkan Pendeteksi Covid-19 Melalui Bau Ketiak. Foto ilustrasi: Keringatan akibat udara panas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Guru besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Riyanarto Sarno mengembangkan alat pendeteksi Covid-19 melalui bau keringat ketiak yang diberi nama i-Nose C-19. I-Nose C-19 merupakan alat screening Covid-19 pertama di dunia yang mendeteksi melalui bau keringat ketiak (axillary sweat odor).

Ryan menjelaskan, i-Nose C-19 bekerja dengan cara mengambil sampel dari bau keringat ketiak seseorang dan memprosesnya menggunakan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Menggunakan screening bau keringat ketiak, teknologi ini memiliki keunggulan dibandingkan screening melalui pernafasan.

Baca Juga

“Keringat ketiak adalah non-infectious, yang berarti limbah maupun udara buangan i-Nose C-19 tidak mengandung virus Covid-19,” ujarnya, Ahad (17/1)..

Selain itu, lanjutnya, alat ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan teknologi screening Covid-19 lainnya. Sampling dan proses berada dalam satu alat, sehingga seseorang dapat langsung melihat hasil screening pada i-Nose C-19. Hal ini tentunya menjamin proses yang lebih cepat.