Ahad 17 Jan 2021 11:52 WIB

PLO Tuduh Israel Abaikan Kebutuhan Medis Tahanan Palestina

Kepala PLO sebut Israel tak lakukan pencegahan Covid-19 bagi tahanan Palestina

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Sejumlah tahanan wanita Palestina di penjara Israel. Ilustrasi.
Foto: palestinechronicle.com
Sejumlah tahanan wanita Palestina di penjara Israel. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Kepala Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) bidang Narapidana, Qadri Abu Bakar, menuduh Israel 'sengaja mengabaikan' kebutuhan media tahanan Palestina di saat angka kasus infeksi virus corona melonjak tajam. Tuduhan ini pertama kali dilaporkan Anadolu Agency, Jumat (15/1) lalu.

"Situasi di dalam penjara Israel mengkhawatirkan," kata Abu Bakr seperti dikutip Middle East Monitor, Ahad (17/1).

Baca Juga

Ia mencatat jumlah kasus infeksi di narapidana Palestina mencapai 277 kasus dan diperkirakan akan terus bertambah. Abu Bakar mengatakan kondisi tahanan Palestina, Basel Ajaj, yang berusia 45 tahun sangat kritis setelah terinfeksi Covid-19 dan sudah masuk ke unit gawat darurat.

Abu Bakr mengatakan otoritas Israel di wilayah pendudukan sepenuhnya bertanggung jawab atas kondisi Ajaj yang menderita karena Covid-19. Ajaj ditahan sejak 2002 dan mendapat hukuman seumur hidup.

Abu Bakr menegaskan kembali Lembaga Pemasyarakatan Israel tidak mengambil tindak pencegahan untuk menahan laju penyebaran virus corona di antara tahanan Palestina. "Hal ini mempercepat penyebaran virus di antara mereka," kata Abu Bakr.

Kamis (14/1) lalu Otoritas Palestina mendesak masyarakat internasional untuk mengirim tim yang menyelidiki kondisi kesehatan tahanan Palestina di penjara-penjara Israel. Pemerintah Palestina melaporkan sekitar 4.400 tahanan Palestina berada di dalam penjara Israel termasuk 40 perempuan dan 170 anak-anak.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement