Ahad 17 Jan 2021 13:55 WIB

Unhas Kirim 1 Ton Bakso Siap Saji ke Sulbar

Unhas mengirim satu ton bakso siap saji guna memenuhi kebutuhan makan korban gempa.

Rep: Rizky suryarandika/ Red: Esthi Maharani
Foto aerial Gedung Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang rusak akibat gempa bumi magnitudo 6,2 di Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu (16/1/2021).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Foto aerial Gedung Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang rusak akibat gempa bumi magnitudo 6,2 di Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu (16/1/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali mengirim bantuan pada masyarakat terdampak gempa di Sulawesi Barat. Kali ini, Unhas mengirim satu ton bakso siap saji guna memenuhi kebutuhan makan korban gempa.

Kasubdit Humas dan Informasi Publik Direktorat Komunikasi Unhas Ishaq Rahman menyampaikan bantuan bakso tersebut tengah menempuh proses pengemasan. Rencananya, bantuan tersebut bakal diterima korban gempa pada Ahad (17/1) sore.

"Saat ini sedang proses packaging. Unhas melalui Unit Maiwa Breeding Center (MBC) Fakultas Peternakan mempersiapkan 1 ton bakso produksi MBC. Rencana akan dikirimkan siang ini jam 14.00," kata Ishaq pada Republika, Ahaf (17/1).

Ishaq menyebut bakso Unhas memiliki sejumlah keunggulan untuk membantu korban bencana. Diantaranya siap saji dan memiliki kandungan gizi lebih tinggi dibanding bakso lainnya.

Unhas juga pernah menyalurkan bantuan serupa dalam bencana yang terjadi sebelumnya di Sulawesi. Diharapkan bantuan tersebut dapat memenuhi kebutuhan makan sekaligus gizi pada korban gempa.

"Unhas telah menyalurkan bantuan bakso ini sejak gempa bumi dan likuifaksi Palu, serta saat banjir bandang di Luwu Utara," ujar Ishaq.

Sebelumnya, gempa bumi 6,2 SR mengguncang Mamuju dan Majene di Sulbar hingga mendesak belasan ribu orang mengungsi. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sampai Sabtu (16/1) mencatat, 42 orang meninggal dunia, dan sekitar 15 ribu warga berada di pengungsian. Sekitar 800 orang mengalami luka berat dan ringan.

Sampai saat ini, proses evakuasi, dan pendataan korban, serta pengungsian masih terus dilakukan. Tim evakuasi gabungan, terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majene dan Mamuju, dibantu oleh tim BPBD Polewali Mandar bersama aparat kepolisian, TNI dan relawan setempat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement