REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan Listrik Negara (PLN) berupaya mengutamakan keselamatan warga yang terdampak bencana banjir di sebagian besar Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Salah satu upaya yang dilakukan PLN adalah berupa pemutusan aliran listrik sementara guna menjaga keselamatan warga mengingat debit air yang masih tinggi di kawasan banjir.
Seperti diketahui, Kalsel dan sekitarnya dilanda hujan hingga Jumat (15/1), yang menyebabkan debit air semakin bertambah dan banjir meluas ke beberapa titik baru. General Manager PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UIW Kalselteng), Sudirman menyampaikan, hingga Sabtu (16/1) pukul 17.00 WITA, terdapat 1.053 Gardu Distribusi dan 63.035 pelanggan yang terdampak banjir.
"Sementara sebanyak 426 gardu distribusi dan 29.313 pelanggan telah berhasil PLN nyalakan kembali,” kata Sudirman.
Dia menambahkan, PLN terus melakukan pemantauan debit air di seluruh wilayah Provinsi Kalimantan Selatan yang saat ini terkena musibah banjir. Adapun wilayah yang masih terdampak banjir meliputi Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut, Kota Banjarmasin, Kota Banjarbarum Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan Kabupaten Barito Kuala.
Sudirman bilang, petugas PLN terus melakukan patroli pemantauan situasi dan kondisi debit air di titik lokasi terdampak banjir. "Jika air mulai surut kami akan berupaya secepat mungkin menyalurkan kembali aliran listrik ke Pelanggan. Selanjutnya jika masyarakat melihat debit air semakin tinggi dan aliran listrik tetap menyala, bantu kami untuk melapor ke PLN melalui layanan Contact Center PLN 123 atau Aplikasi New PLN Mobile,” pungkas dia