REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) Regional Jawa Bagian Barat membantu pasokan elpiji dan BBM untuk wilayah terdampak longsor di Sumedang. Bantuan tersebut diharapkan memudahkan proses evakuasi.
Penyediakan elpiji digunakan untuk Dapur Umum dan BBM Dexlite untuk operasional alat berat ekskavator yang dikelola Tim Gabungan Penanggulangan Bencana Kabupaten Sumedang. Bantuan berupa 60 tabung elpiji Bright Gas 12 kilogram (kg) disalurkan untuk total empat Posko Dapur Umum. Dapur umum itu sehari-hari melayani 985 jiwa pengungsi, serta personel tim SAR gabungan yang masih melakukan operasi pencarian korban hilang.
"Diharapkan pasokan tabung elpiji dapat mendukung penyiapan makanan bagi masyarakat yang mengungsi, maupun bagi tim SAR yang saat ini masih terus bekerja melakukan pencarian korban," kata Unit Manager Communication, Relations & CSR Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan dalam keterangan resmi yang diterima Republika pada Ahad (17/1).
Eko menyebut bantuan sebanyak 60 tabung elpiji Bright Gas 12 kg telah diserahkan langsung, pada Rabu (13/1), di Posko Gabungan Penanggulangan Bencana Alam Cimanggung yang berlokasi di Gedung SMAN 1 Cimanggung, oleh Sales Branch Manager Rayon III Bandung Faris Aceriza, kepada Asisten Sekretaris Daerah Bidang Administrasi Sumedang Nasam SE AK. Sedangkan bantuan BBM jenis Dexlite disalurkan mulai Kamis (14/1), untuk operasional empat hari kerja alat berat ekskavator yang digunakan untuk proses pencarian dan evakuasi.
"Kami berupaya semaksimal mungkin menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan, sekaligus menyuplai energi untuk mendukung kebutuhan utama proses evakuasi," ujar Eko.
Eko menambahkan selama masa tanggap darurat di Kecamatan Cimanggung, Pertamina memastikan pasokan BBM dan elpiji tetap aman. "Tidak terdapat pangkalan resmi Pertamina yang terdampak," sebut Eko.
Sebelumnya, bencana tanah longsor yang melanda Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Sabtu (9/1).