REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Biro Investigasi Federal (FBI) sedang menyelidiki kemungkinan campur tangan asing dalam aksi penyerbuan Gedung Capitol 6 Januari 2021. Lembaga ini akan menginvestigasi adanya upaya pemerintah asing, organisasi, atau individu memberikan dukungan keuangan kepada orang-orang yang membantu merencanakan dan melaksanakan serangan.
Laporan NBC News pada Ahad (17/1) menyatakan, mantan pejabat dan pejabat yang bertugas di FBI mengatakan, sebagai bagian dari penyelidikan, lembaga itu sedang memeriksa pembayaran 500 ribu dolar AS dalam Bitcoin yang diduga dari warga negara Prancis. Uang tersebut diberikan kepada tokoh dan kelompok kanan sebelum kerusuhan.
Pembayaran didokumentasikan dan diposting daring pada minggu lalu oleh sebuah perusahaan yang menganalisis transfer cryptocurrency. Pembayaran Bitcoin dapat dilacak karena didokumentasikan di buku besar publik.
Pejabat FBI mengatakan, transfer Bitcoin tampaknya telah dilakukan oleh seorang programmer komputer Prancis yang bunuh diri pada 8 Desember tahun lalu setelah memicu transfer. Pembayaran cryptocurrency mendorong FBI untuk memeriksa kemungkinan ada uang yang digunakan untuk mendanai tindakan ilegal, jika benar, ini akan meningkatkan kemungkinan pencucian uang dan tuduhan konspirasi.
Dikutip dari Aljazirah, pada 8 Desember, Chainalysis melaporkan, pendonor mengirim 28,15 BTC atau sekitar 522 ribu dolar AS pada saat transfer ke 22 alamat terpisah. Banyak di antaranya milik aktivis sayap kanan.
Posting blog Chainalysis, pertama kali disorot oleh Yahoo News, mengatakan podcaster sayap kanan Nick Fuentes menerima uang paling banyak, 13,5 BTC atau senilai sekitar 250 ribu dolar AS.