REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bencana banjir telah merendam 10 kabupaten di Kalimantan Selatan (Kalsel) dan mengakibatkan korban jiwa. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan sedang hingga lebat masih akan terjadi di Kalsel selama periode 13 hingga 19 Januari 2021.
"Kondisi cuaca umumnya hujan ringan dan berpotensi hujan sedang hingga lebat yang dapat di sertai petir dan angin kencang di hampir seluruh wilayah di Kalsel. Perkiraan cuaca ini berlaku selama 13-19 Januari 2021," ujar Koordinator Bidang Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Hary Djatmiko saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (17/1).
Tak hanya itu, ia menyebutkan BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca Kalimantan Selatan pada 17 Januari 2021 pukul 20:00 WITA masih berpotensi terjadi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada pukul 20:30 WITA di Bakumpai, Barambai, Kintap, Aranio, Pengaron, Simpang Empat, Cerbon, Rantau Badauh.
Peringatan ini dapat meluas ke wilayah Tabukan, Belawang, Anjir Pasar, Mekar Sari, Satui, Mandastana, Anjir Muara, Sei Pinang, Binuang, Tapin Tengah, Candi Laras Utara, Kuripan, Kusan Hulu, Kusan Hilir, dan sekitarnya. "Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga pukul 22:30 WITA," katanya.
Ia menambahkan, suhu udara selama kurun waktu 13 hingga 19 Januari 2021 diperkirakan berkisar antara 23 – 32 derajat celcius. Kemudian kelembaban udara berkisar antara 65 – 99 persen.
Ia menjelaskan, angin umumnya bertiup dengan arah variabel dari Barat Daya hingga Timur Laut dengan kecepatan berkisar antara 5 – 35 kilometer/jam. Oleh karena itu, BMKG meminta kapal nelayan, tongkang, kapal ferry, dan kapal berukuran besar terhadap potensi gelombang tinggi mencapai 2,5 - 4 meter pada 13-19 Januari 2021 di wilayah Perairan Selatan Kalimantan Selatan.