Senin 18 Jan 2021 05:57 WIB

Prediksi Jumlah Muslim Sunni dan Syiah, Banyak Mana?

Terdapat perbedaan jumlah Muslim Sunni dan Syiah ke depan

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Terdapat perbedaan jumlah Muslim Sunni dan Syiah ke depan, Muslim Syiah Ilustrasi
Foto: AP Photo/Ebrahim Noroozi
Terdapat perbedaan jumlah Muslim Sunni dan Syiah ke depan, Muslim Syiah Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Timur Tengah akan terus memiliki pertumbuhan persentase negara mayoritas Muslim tertinggi. Hal ini sebagaiman laporan yang dirilis proyeksi pertumbuhan populasi Pew Research Center. 

Menurut laporan itu, dari 20 negara dan wilayah di kawasan ini, semua negara kecuali Israel, jumlah Muslim diproyeksikan menjadi setidaknya 50 persen pada 2030.  

Sebanyak 17 negara di Timur Tengah yang ada diperkirakan memiliki populasi Muslim lebih dari 75 persen pada 2030. Pengecualiannya berlaku untuk Israel, Lebanon, dan Sudan yang saat ini dilakukan pembatasan, kendati demikian ketiga negara ini diproyeksikan tetap naik.   

Mesir, Aljazair, dan Maroko saat ini memiliki populasi Muslim terbesar di Timur Tengah. Namun, pada 2030, Irak diperkirakan memiliki populasi Muslim terbesar kedua di wilayah tersebut.

Sebagian besar karena Irak memiliki tingkat kesuburan yang lebih tinggi daripada Aljazair atau Maroko.

Sementara itu Muslim Sunni akan terus menjadi mayoritas Muslim pada 2030 (87-90 persen). Porsi Muslim dunia yang Syiah mungkin sedikit menurun, sebagian besar karena kesuburan yang relatif rendah di Iran, yang menjadi rumah besar bagi sepertiga Muslim Syiah dunia tinggal.

Populasi Muslim dunia tumbuh baik dalam jumlah absolut maupun secara relatif sebagai bagian dari semua orang di dunia.

Forum Religion & Public Life Pew Research Center telah membuat laporan tentang pertumbuhan muslim tercepat di berbagai belahan dunia.

Laporan tersebut berupaya untuk memberikan perkiraan terkini tentang jumlah Muslim di seluruh dunia pada tahun 2010 dan untuk memproyeksikan pertumbuhan populasi Muslim dari 2010 hingga 2030. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement