Senin 18 Jan 2021 07:02 WIB

Benarkah Suntik Vaksin Presiden Jokowi Harus Diulang?

Narasi suntik vaksin Presiden Jokowi harus diulang beredar luas, faktanya?

Rep: Meiliza Laveda/Tim Cek Viral/ Red: Elba Damhuri
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjalani suntik vaksin Covid-19 buatan Sinovac.
Foto: @jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjalani suntik vaksin Covid-19 buatan Sinovac.

REPUBLIKA.CO.ID. JAKARTA -- Beredar pesan di media sosial bahwa vaksinasi Presiden Joko Widodo gagal dan harus diulang.

Tulisan itu menyatakan injeksi vaksin Sinovac seharusnya intramuskular (menembus otot) sehingga penyuntikannya harus dilakukan dengan tegak lurus (90 derajat). 

Pada pesan yang beredar di Whatsapp, tertulis nama dr. Taufiq Muhibbuddin Waly Sp.PD. 

Dalam pesan tersebut, vaksin yang diterima Presiden Joko Widodo tidak menembus otot sehingga tidak masuk ke dalam darah. 

“Suntikan vaksin yang dilakukan pada Anda hanyalah sampai di kulit (intrakutan) atau di bawah kulit (subkutan). Itu berarti vaksin tidak masuk ke darah,” tulis Taufiq dalam pesan tersebut.

Tulisan itu juga menyinggung risiko terjadinya Antibody Dependent Enhancement (ADE), kondisi di mana virus mati yang ada di dalam vaksin masuk ke jaringan tubuh lain dan menyebabkan masalah kesehatan.

Benarkah semua asumsi dan narasi ini?

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement