REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara Hotmauli Sianturi menyarankan harus ada perubahan pola peternakan sapi yang dikelola masyarakat di Kabupaten Langkat. Sehingga tidak lagi dirugikan akibat dimangsa harimau.
"Tentunya mengubah pola peternakan masyarakat juga bukan pekerjaaan yang mudah, dan harus ada kerja sama lintas pihak untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat," ujar Hotmauli, Ahad (17/1).
Diskusi tersebut bertajuk "Telusuri Jejak Harimau Sumatera di Langkat" yang digelar atas kerja sama STFJ dengan Forest Conservation Action Sumatra (TFCA-Sumatera) di Medan.
Hotmauli berharap agar dinas peternakan di daerah setempat juga dapat memberikan perhatian kepada para peternak yang menghadapi konflik dengan satwa liar tersebut.