REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Holding Perkebunan Nusantaran PTPN III (Persero) kembali memprioritaskan komoditas kelapa sawit dan tebu pada tahun ini. Perseroan menyatakan akan terus fokus mengembangkan dua komoditas tersebut hingga sampai pada produk hilir yang memberikan nilai tambah.
Corporate Secretary Holding Perkebunan Nusantara PTPN III, Imelda Alini Pohan, mengatakan, kedua komoditas prioritas itu diharapan mampu mencapai kenaikan produksi pada 2021.
Produksi minyak kelapa sawit ditargetkan sebesar 2,7 juta ton, atau naik 13,2 persen dari realisasi (unaudit) 2020 yang sebanyak 2,4 juta ton. Adapun untuk gula tebu ditargetkan sebanyak 869 ribu ton atau meningkat 23,6 persen dari realisasi (unaudit) tahun lalu 703 ribu ton.
Ia mengatakan, selain sawit dan tebu, terdapat tiga komoditas lainnya yang juga menjadi fokus perseroan. Yakni karet, teh, dan kopi. Ketiga komoditas itu juga ditargetkan bisa meningkatkan produksi.
"Total kelima komoditas tersebut memiliki prospek yang sangat baik berdasarkan hasil pemetaan antara kemampuan internal dan daya tarik pasar. Khusus sawit dan tebu akan menjadi prioritas termasuk produk hilirnya," kata Imelda kepada Republika.co.id, Senin (18/1).
Imelda mengatakan, Holding Perkebunan Nusantara pada tahun ini telah memproyeksikan modal operational expenditure (Opex) sebesar Rp 40,3 triliun sementara modal capital expenditure (Capek) sebanyak Rp 6,7 triliun. Adapun untuk target pendapatan diharap mencapai Rp 44,2 triliun dengan laba bersih yang diproyeksikan sebanyak Rp 596 triliun.