Senin 18 Jan 2021 11:53 WIB

Merapi Keluarkan Awan Panas Sejauh Satu Kilometer

Bila terjadi letusan eksplosif lontaran material vulkani bisa sejauh 3 km dari puncak

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
Gunung Merapi mengeluarkan lava pijar yang terlihat dari Wonorejo, Hargobinangun, Pakem, Sleman, D.I Yogyakarta, Senin (18/1/2021). BPPTKG D.I Yogyakarta mencatat pada periode pengamatan Senin (18/1) pukul 00:00-06:00 WIB secara visual, Gunung Merapi mengeluarkan awan panas sebanyak satu kali dengan jarak luncur 1.000 meter, tinggi kolom 50 meter ke Tenggara arah Barat Daya serta guguran lava pijar sebanyak enam kali dengan jarak luncur maksimum 600 meter ke Barat Daya.
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Gunung Merapi mengeluarkan lava pijar yang terlihat dari Wonorejo, Hargobinangun, Pakem, Sleman, D.I Yogyakarta, Senin (18/1/2021). BPPTKG D.I Yogyakarta mencatat pada periode pengamatan Senin (18/1) pukul 00:00-06:00 WIB secara visual, Gunung Merapi mengeluarkan awan panas sebanyak satu kali dengan jarak luncur 1.000 meter, tinggi kolom 50 meter ke Tenggara arah Barat Daya serta guguran lava pijar sebanyak enam kali dengan jarak luncur maksimum 600 meter ke Barat Daya.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Gunung Merapi terus mengeluarkan aktivitas berupa awan panas dan lava pijar. Sepanjang periode pengamatan 00.00 WIB-00.06 WIB, terjadi satu kali luncuran awan panas dan enam kali guguran lava pijar di Gunung Merapi.

Guguran lava pijar yang terjadi memiliki jarak luncur maksimum 600 meter ke arah barat daya. Sedangkan, awan panas tercatat di seismogram beramplitudo 22 milimeter, durasi 112 detik dan tinggi kolom 50 meter di atas puncak.

"Jarak luncur 1.000 meter ke arah barat daya atau Kali Krasak," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Kaliurang, Heru Suparwaka, Senin (18/1).

Selain itu, terjadi tiga kali gempa hembusan, dua gempa fase banyak dan dua gempa vulkanik dangkal. Secara visual, asap kawah teramati berwarna putih, intensitas sedang sampai tebal dan tinggi 20 meter di atas puncak kawah.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement