Senin 18 Jan 2021 13:46 WIB

AS Pantau Internet Jelang Pelantikan Biden

Penegak hukum mengintensifkan pengawasan mereka terhadap jaringan percakapan daring

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Pasukan dari Pengawal Nasional Maryland menurunkan muatan dari bus saat mereka tiba untuk shift penjagaan mereka di gedung Capitol AS di Washington, DC, AS, Kamis (14/1). Setidaknya 20.000 pasukan Garda Nasional akan dikerahkan di Washington untuk mengamankan upacara pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Joe Biden pada 20 Januari mendatang dan untuk mencegah terjadinya kemungkinan kekerasan dan kerusuhan yang lebih besar.EPA-EFE/SAMUEL CORUM
Foto: EPA-EFE/SAMUEL CORUM
Pasukan dari Pengawal Nasional Maryland menurunkan muatan dari bus saat mereka tiba untuk shift penjagaan mereka di gedung Capitol AS di Washington, DC, AS, Kamis (14/1). Setidaknya 20.000 pasukan Garda Nasional akan dikerahkan di Washington untuk mengamankan upacara pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Joe Biden pada 20 Januari mendatang dan untuk mencegah terjadinya kemungkinan kekerasan dan kerusuhan yang lebih besar.EPA-EFE/SAMUEL CORUM

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Tidak lama setelah pendukung Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyerang Capitol Hill pada 6 Januari lalu, seorang pendukung Trump mengunggah tulisan di laman TheDonald.win. Ia mengancam melakukan aksi nyata.

Terinspirasi dari upaya mencegah Kongres meresmikan kemenangan Joe Biden, seorang pengguna yang menggunakan nama CONN_WYNN menulis 'sudah waktunya meninggalkan keyboard' dan 'Berjuang untuk negara saya'. Beberapa hari kemudian di laman yang sama CONN_WYNN menulis badan penyelidik AS (FBI) San Francisco menghubunginya.

Baca Juga

"Pro Tip : Berpikirlah sebelum Anda mengunggah, mereka mengawasi. Saya belajar dengan cara yang pahit," tulisnya dalam unggahan yang mencantumkan foto kartu nama seorang agen FBI.

Juru bicara kantor FBI San Francisco mengatakan, ia tidak bisa memberikan detail interaksi itu atau mengonfirmasi apakah agen mereka benar-benar mengunjungi orang yang menulis pesan tersebut. "Jika ia memiliki kartu nama kami dan mengatakan ia kami kunjungi, saya cukup yakin kami memang mengunjunginya," kata juru bicara itu.