REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Austria memperpanjang penerapan karantina wilayah atau lockdown hingga Februari mendatang pada Ahad (17/1). Itu merupakan ketiga kalinya perpanjangan dilakukan.
“Kita memiliki dua hingga tiga bulan yang sulit di depan,” kata Kanselir Austria Sebastian Kurz dalam sebuah konferensi pers bersama para pemimpin regional dan pejabat kesehatan.
Meski telah tiga kali memperpanjang penerapan lockdown, Kurz tetap membuka kemungkinan untuk melakukannya lagi di masa mendatang jika kasus baru Covid-19 tetap tinggi. "Saat terjadi pandemi, tidak ada jaminan," ujarnya.
Pemerintah mengatakan warga harus bekerja dari rumah jika memungkinan. Penjarakan sosial selebar dua meter mesti dipatuhi. Mulai 25 Januari, masyarakat diperintahkan mengenakan masker FFP2 saat berada di toko dan transportasi umum.
Menteri Keuangan Austria Gernot Bluemel mengatakan perusahaan yang terkena dampak pembatasan sosial bisa memperoleh bantuan pemerintah hingga 30 persen dari pendapatan yang hilang. Namun, nominalnya dibatasi pada 60 ribu euro per bulan.
Pemerintah Austria telah menyalurkan bantuan sebesar 2,4 miliar euro kepada 129.000 perusahaan. Menurut Bluemel, secara total, Austria telah membayar atau menyisihkan lebih dari 31 miliar euro untuk membantu perusahaan dan mempertahankan pekerjaan.
Sejauh ini, Austria sudah mencatatkan hampir 390 ribu kasus Covid-19 dengan kematian mendekati 7.000 jiwa.