Senin 18 Jan 2021 14:55 WIB

Ini Kriteria Orang dengan Komorbid yang Bisa Divaksinasi

Ada sejumlah kriteria orang dengan komorbid yang bisa menerima vaksin dan yang tidak.

Red: Israr Itah
Vaksinasi (ilustrasi)
Foto:

.

Dari perbincangan ini, berikut kriteria orang yang memiliki komorbid, tapi boleh menerima vaksin dengan syarat tertentu: 

1. Reaksi anafilaksis yang bukan akibat vaksinasi Covid-19

2. Riwayat alergi obat

3. Riwayat alergi makanan

4. Asma bronkial. Jika pasien dalam keadaan asma akut, disarankan menunda vaksinasi sampai asma pasien terkontrol baik.

5. Rhinitis alergi, peradangan rongga hidung akibat alergi.

6. Urtikaria. Jika tak ada bukti timbulnya urtikaria atau biduran/ruam kulit akibat vaksinasi, maka vaksin layak diberikan. Tapi bila ada bukti urtikaria, maka menjadi keputusan dokter klinis untuk pemberian vaksin. Pemberian antihistamin dianjurkan sebelum dilakukan vaksinasi.

7. Dermatitis atopi.

8. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Pasien dalam kondisi PPOK eksaserbasi akut disarankan menunda vaksinasi sampai kondisi eksaserbasi teratasi.

9. Tuberkulosis. Pasien TBC, termasuk TB paru, dalam pengobatan layak mendapat vaksin Covid-19 minimal setelah dua pekan mendapat obat anti-tuberkulosis.

10. Kanker paru. Pasien kanker paru dalam kemoterapi/terapi target layak mendapat vaksinasi.

11. Interstitial Lung Disease (ILD). Penderita bisa mendapatkan vaksin jika dalam kondisi baik dan tidak dalam kondisi akut.

12. Penyakit hati. Penilaian kebutuhan vaksinasi pada pasien dengan penyakit hati kronis sebaiknya dinilai sejak awal, saat vaksinasi paling efektif/respons vaksinasi optimal. Jika memungkinkan, vaksinasi diberikan sebelum transplantasi hati.

13. Diabetes Melitus (DM). Penderita DM tipe 2 terkontrol dan HbA1C di bawah 58 mmol/mol atau 7,5 persen dapat diberikan vaksin.

14. HIV. Vaksinasi yang mengandung kuman yang mati/komponen tertentu dari kuman dapat diberikan walaupun CD4200.

15. Obesitas. Pasien obesitas tanpa komorbid berat bisa mendapatkan vaksin.

16. Nodul tiroid. Bila tak ada keganasan tiroid, pasien bisa mendapatkan vaksin.

17. Penyakit gangguan psikosomatis. Sangat direkomendasikan dilakukan komunikasi, pemberian informasi, dan edukasi yang cukup lugas pada penerima vaksin. Perlu dilakukan identifikasi masalah gangguan psikosomatik, khususnya gangguan ansietas dan depresi. Orang yang sedang mengalami stres (ansietas/depresi) berat, dianjurkan diperbaiki kondisi klinisnya sebelum menerima vaksin.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement