Senin 18 Jan 2021 16:19 WIB

Sultan Minta Tambahan Bed Covid-19 untuk Pasien Sedang

Pasien gejala ringan atau tanpa gejala diminta isolasi di shelter.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Dwi Murdaningsih
Pekerja memeriksa kondisi tempat tidur di Rumah Sakit Veteran Patmasuri, Bantul, Yogyakarta, Selasa (12/1). Pemkab Bantul menyiapkan lokasi isolasi warga terpapar Covid-19 di RS Veteran Patmasuri. RS tidak terpakai ini direnovasi agar layak menjadi lokasi rujukan Covid-19. Kapasitas yang disediakan RS ini sekitar 50 tempat tidur.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pekerja memeriksa kondisi tempat tidur di Rumah Sakit Veteran Patmasuri, Bantul, Yogyakarta, Selasa (12/1). Pemkab Bantul menyiapkan lokasi isolasi warga terpapar Covid-19 di RS Veteran Patmasuri. RS tidak terpakai ini direnovasi agar layak menjadi lokasi rujukan Covid-19. Kapasitas yang disediakan RS ini sekitar 50 tempat tidur.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta pemerintah kabupaten/kota untuk menambah kapasitas tempat tidur (bed) isolasi di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19. Hal ini mengingat kasus terkonfirmasi positif di DIY masih terus menunjukkan kenaikan yang signifikan.

Sultan menyebut, penambahan bed isolasi penanganan Covid-19 ini diprioritaskan untuk pasien yang dengan gejala. Khususnya, untuk pasien yang bergejala sedang hingga berat.

Baca Juga

"Penambahan tempat tidur rumah sakit ini diprioritaskan untuk pasien dengan kriteria sedang-berat dan berat," kata Sultan dalam keterangan resminya, Senin (18/1).

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembayun Setyaningastutie mengatakan, penambahan bed isolasi di rumah sakit ini sudah dilakukan oleh beberapa pemerintah kabupaten/kota. Pembayun menyebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan rumah sakit untuk mengisi bed isolasi untuk kasus dengan kriteria sedang hingga berat. Sementara, untuk kasus yang tidak bergejala atau kriteria ringan dapat ditempatkan di shelter isolasi Covid-19.

"Pak Gubernur meminta seluruh direktur rumah sakit untuk meningkatkan kapasitas bed-nya. Terutama rumah sakit pemerintah dna itu hanya diperuntukkan untuk pasien yang terkonfirmasi sedang atau berat dan sangat berat," kata Pembayun.

Selain itu, pemerintah kabupaten/kota juga diminta untuk memberikan laporan secara realtime terkait ketersediaan bed isolasi. Baik itu ketersediaan bed critical atau ICU maupun non critical.

"Beliau (Sultan) minta laporan terkait ketersediaan bed. Beliau minta diupayakan semaksimal mungkin laporannya real on time, tidak menunggu dalam satu hari, tapi kami akan laksanakan dan kami upayakan," ujar Pembayun.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement