Senin 18 Jan 2021 17:09 WIB

Seluruh Puskesmas di Pangandaran Dijadikan Tempat Vaksinasi

Hingga saat ini vaksin Covid-19 masih belum sampai di Kabupaten Pangandaran.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Hiru Muhammad
Bangunan puskesmas Kalipucang, tampak berdiri megah, di Pangandaran, Jawa Barat, Rabu (28/3).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Bangunan puskesmas Kalipucang, tampak berdiri megah, di Pangandaran, Jawa Barat, Rabu (28/3).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN--Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran terus melakukan persiapan jelang vaksinasi Covid-19, meski distribusi vaksin belum juga sampai di daerah itu. Seluruh puskesmas di daerah itu akan dijadikan tempat vaksinasi. 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, Yani Achmad Marzuki mengatakan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 akan dilakukan di seluruh puskesmas, yang totalnya terdapat 15 unit. Sementara sekira 200 tenaga kesehatan (nakes) disiapkan menjadi vaksinator."Semua puskesmas kita siapkan. Total ada 15 puskemsas. Untuk vaksinatornya ada 200 nakes yang disiapkan," kata dia saat dihubungi Republika, Senin (18/1).

Kendati demikian, hingga saat ini vaksin Covid-19 masih belum sampai di Kabupaten Pangandaran. Berdasarkan informasi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar), menurut Yani, vaksin akan didistribusikan ke Pangandaran pada pekan ketiga atau keempat Januari.

Ia menjelaskan, vaksinasi di Kabupaten Pangandaran masuk ke dalam tahap pertama termin dua. Sebab, pelaksanaan vaksinasi pada tahap pertama termin satu difokuskan di tujuh kabupaten/kota di Jabar yang memiliki risiko penyebaran tinggi."Karena Kabupaten Pangandaran itu kan masuk risiko rendah. Jadi kemungkinan masuknya gelombang dua," ujar dia.

Yani menyebut, vaksin yang akan didistribusikan ke Pangandaran pada tahap awal akan diprioritaskan untuk para nakes. "Kuotanya itu untuk nakes 1.700-an. Itu dulu yang prioritas," kata dia.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement