REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menghentikan sementara penyelaman untuk mencari puing dan korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak di perairan Kepulauan Seribu karena cuaca buruk.
"Begitu siang sudah tidak memungkinkan karena kecepatan angin sampai 26 knot itu berbahaya untuk rekan-rekan kita, apabila memaksakan untuk menyelam,” ujar Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI Rasman MS, di Dermaga JICT 2 Jakarta, Senin (18/1).
Dengan demikian, katanya, penyelaman untuk kegiatan tersebut hanya dapat terlaksana pada pagi hari, ketika cuaca masih cerah berawan.
Rasman mengatakan, jika penyelaman dilakukan, konsekuensinya temuan tidak akan begitu banyak sebab temuan di lokasi pencarian yang dipersempit akan menjadi sangat berkurang.