REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO--Pandemi sempat menghambat sejumlah pabrikan dalam melakukan proses produksi. Setelah sempat menglami pemulihan, kini, proses produksi pun kembali mengalami hambatan.
Dilansir dari Car Advice pada Senin (18/1), kali ini hambatan proses produksi itu terjadi karena adanya kelangkaan chip atau semikonduktor. Hal ini sendiri telah membuat proses produksi mobil di Inggris dan Jepang terpaksa dihentikan sementara.
Kelangkaan chip ini terjadi karena masih berkaitan dengan pandemi yang membuat produksi chip belum sesuai dengan jumlah permintaan yang ada. Padahal, instrumen ini merupakan salah satu instrumen utama dalam kebutuhan sistem elektronik kendaraan dan sistem infotainment.
Terkai t kebutuhan chip, setiap kendaraan rata-rata membutuhkan komponen ini sebanyak 50 hingga 200 buah. Sedangakan mobil listrik membutuhkan chip hingga 3.500 buah.
Sebenarnya, kelangkaan ini terjadi karena tadinya para produsen chip memperkirakan bahwa pandemi membuat kebutuhan kendaraan mengalami penurunan yang signifikan. Para produsen pun mengalihkan produksinya untuk keperluan perangkat komputer.
Tapi ternyata, kini permintaan kendaraan sudah mulai mengalami peningkatan. Dari sini lah kemudian kelangkaan chip untuk kendaraan itu terjadi.
Saat ini para produsen chip tengah diminta untuk segera memenuhi kebutuhan chip untuk kendaraan. Sebab, jika kelangkaan ini tak segera diatasai, maka tak menutup kemungkinan hal ini akan berdampak pada proses produksi di kendaraan di seluruh dunia.