Selasa 19 Jan 2021 03:14 WIB

23 Warga Norwegia Meninggal Usai Terima Vaksin Pfizer

Setidaknya 13 kematian di antaranya adalah lansia di atas 80 tahun.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Indira Rezkisari
Operasi vaksinasi COVID-19 dengan vaksin Pfizer-BioNTech.
Foto: EPA-EFE/Mourad Balti Touati
Operasi vaksinasi COVID-19 dengan vaksin Pfizer-BioNTech.

REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Sebanyak 23 orang meninggal di Norwegia setelah beberapa hari menerima dosis pertama vaksin Pfizer Covid-19. Pejabat kesehatan menyatakan, dengan 13 dari kematian itu tampaknya terkait dengan efek samping dari pemberian suntikan pertama tersebut.

"Reaksi umum terhadap vaksin, termasuk demam dan mual, mungkin telah berkontribusi pada hasil yang fatal pada beberapa pasien yang lemah," kata kepala dokter di Badan Obat Norwegia, Sigurd Hortemo, dikutip dari New York Post, pada Senin (18/1).

Baca Juga

Semua 13 orang tersebut adalah pasien panti wredha dan setidaknya berusia 80 tahun. Laporan ini muncul lebih dari seminggu setelah para pejabat melaporkan dua kematian penghuni panti werdha setelah menerima suntikan Pfizer.

"Kami tidak khawatir dengan ini. Sangat jelas bahwa vaksin ini memiliki risiko yang sangat kecil, dengan pengecualian kecil untuk pasien yang paling lemah,"  kata direktur medis badan tersebut, Steinar Madsen.

Meski tidak menunjukan kekhawatiran berlebih, Madsen menyatakan, dengan laporan tersebut, dokter sekarang harus lebih berhati-hati mempertimbangkan siapa yang harus divaksinasi. "Mereka yang sangat lemah dan pada akhirnya dapat divaksinasi setelah penilaian individu," ujarnya.

Badan tersebut melaporkan bahwa total 29 orang menderita efek samping, termasuk 13 orang yang meninggal pada Kamis (14/1). Sedangkan lebih dari 30 ribu orang di Norwegia telah menerima suntikan pertama vaksin Pfizer atau Moderna di negara Skandinavia itu sejak akhir bulan lalu

Selain yang meninggal, sembilan mengalami efek samping yang serius, termasuk reaksi alergi, ketidaknyamanan yang parah, dan demam yang para. Sementara tujuh memiliki efek samping yang tidak terlalu serius, termasuk nyeri parah di tempat suntikan.

"Semua kematian yang dilaporkan akan dievaluasi secara menyeluruh oleh [badan] untuk menentukan apakah insiden ini terkait dengan vaksin. Pemerintah Norwegia juga akan mempertimbangkan untuk menyesuaikan petunjuk vaksinasi mereka untuk lebih mempertimbangkan kesehatan pasien" ujar perwakilan Pfizer.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement