REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Puluhan penyintas Covid-19 di Kabupaten Cirebon telah mendonorkan plasma darah konvalesen mereka. Kebutuhan plasma darah bagi pasien Covid-19 selama ini cukup tinggi.
Salah satu penyintas Covid-19 yang mendonorkan plasma darahnya itu adalah Bupati Cirebon, Imron. Dia mendonorkan plasma darahnya di Kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cirebon.
Dalam kesempatan tersebut, Imron mendonorkan sebanyak 625 Cc plasma darah. Imron mengatakan, merasa tergerak mendonorkan plasma darahnya mengingat kebutuhan plasma darah yang cukup banyak. Apalagi, plasma darah menjadi salah satu obat yang paling efektif dalam pengobatan Covid-19. "Keberhasilannya mencapai 100 persen," kata Imron, Senin (18/1).
Menurut Imron, donor plasma sama saja seperti melakukan donor darah. Sakitnya, hanya terasa saat jarum baru dimasukkan.
Imron melanjutkan, perbedaan donor darah dan donor plasma darah hanya terjadi pada proses pengolahan darahnya. Pada donor darah, darah yang diambil langsung dimasukkan dalam kantung darah.
Sedangkan pada donor plasma, darah yang diambil langsung dimasukkan dalam mesin dan darahnya dikembalikan langsung ke tubuh pendonor. "Yang diambil hanya plasmanya saja," terang Imron.
Imron menghabiskan waktu sekitar 1,2 jam untuk menyelesaikan donor plasma. Dia berhasil mengumpulkan 625 Cc plasma darah, yang nantinya digunakan untuk penyembuhan pasien Covid-19 dalam kategori berat.
Imron berharap, plasma darah yang didonorkannya itu bisa memberikan manfaat dan membantu pasien covid 19 yang sedang membutuhkannya. Seperti diketahui, Imron menjadi pendonor plasma darah karena menjadi bagian dari penyintas Covid-19. Dia pernah dinyatakan positif Covid-19 pada 2 Desember 2020. Setelah melakukan isolasi mandiri selama 14 hari, dia dinyatakan negatif.
Ketua PMI Kabupaten Cirebon, Sri Heviyana, menuturkan, Imron merupakan pedonor plasma yang ke-89. Selama ini, kebutuhan plasma darah di Kabupaten Cirebon cukup tinggi. Bahkan stoknya selalu habis.
Heviyana menyatakan, plasma darah yang diproduksi oleh PMI Kabupaten Cirebon bukan hanya digunakan untuk pasien yang ada di Kabupaten Cirebon saja. Tapi juga sejumlah daerah di luar Cirebon. "Kalau ada yang butuh, kita berikan," terang Heviyana.
Heviyana menyebutkan, jumlah penyintas yang bermaksud mendonorkan plasma darahnya sebenarnya cukup banyak. Namun, sebagain besar tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan sebagai pendonor plasma darah.
Heviyana menerangkan, dari empat orang calon pendonor, tiga di antaranya tidak memenuhi kriteria sebagai pendonor plasma darah. Untuk itu, dia mendorong penyintas Covid-19 untuk bisa mendonorkan plasma darahnya. "Bagi penyintas Covid-19 yang sudah sembuh selama dua minggu, silakan melakukan donor plasma darah," tandas Heviyana.