Selasa 19 Jan 2021 01:14 WIB

Dokter di RSMH Ajak Penyintas Donorkan Plasma Konvalesen

Plasma Konvalesen diperlukan pasien positif Covid-19 yang kritis

Pasien sembuh COVID-19 yang merupakan dokter di Departemen Anastesi FK Universitas Sriwijaya dan RSMH Palembang mendonorkan plasma konvalesen di Unit Tranfusi Darah (UTD) PMI Palembang, Sumatera Selatan, Senin (18/1/2021). Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla menargetkan sebanyak 5.000 orang pasien sembuh COVID-19 mendonorkan plasma konvalesennya dalam satu bulan untuk menekan angka kematian akibat pandemi.
Foto: ANTARA/Nova Wahyudi
Pasien sembuh COVID-19 yang merupakan dokter di Departemen Anastesi FK Universitas Sriwijaya dan RSMH Palembang mendonorkan plasma konvalesen di Unit Tranfusi Darah (UTD) PMI Palembang, Sumatera Selatan, Senin (18/1/2021). Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla menargetkan sebanyak 5.000 orang pasien sembuh COVID-19 mendonorkan plasma konvalesennya dalam satu bulan untuk menekan angka kematian akibat pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Salah seorang dokter Rumah Sakit Umum Pusat Dr Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang Awang Dodi Nirwanda mengajak para penyintas atau mantan penderita COVID-19 mendonorkan plasma konvalesenya karena sangat membantu pasien COVID-19 bergejala berat.

"Terapi ini (plasma konvalesen) diperlukan bagi pasien positif COVID-19 yang kritis atau dirawat di ICU," kata dr. Awang Dodi setelah donor plasma konvalesen di PMI Palembang, Senin.

Terapi donor plasma konvalesen dari para penyintas mengandung antibodi Sars-CoV-2 yang mampu meningkatkan imunitas kasus aktif bergejala berat untuk sembuh, tingkat kesembuhan bahkan mampu mencapai 100 persen dengan terapi tersebut.

Menurut dia donor plasma konvalesen menjadi salah satu terapi kasus COVID-19 yang sedang digalakkan secara nasional, ia sendiri menjadi pendonor kelima di Kota Palembang setelah dua tenaga kesehatan RSMH dan dua warga sipil lebih dulu berdonor.

Ia mengaku bersedia ikut berdonor atas rasa ingin berbagi dan komitmen sebagai tenaga kesehatan dalam mendongkrak angka kesembuhan di Indonesia.

dr. Awang bertugas pada bagian pembiusan RSMH dan berurusan erat dengan pasien COVID-19, ia terkonfirmasi positif COVID-19 pada 4 Desember 2020 dengan gejala panas tinggi, sesak nafas dan nyeri sendi selama perawatan di RSMH Palembang.

"Pengalaman ini juga membuat saya ingin membantu pasien-pasien COVID-19 yang mungkin saat ini mengalami kondisi serupa," tambahnya.

Proses donor plasma konvalesen hampir sama dengan donor pada umumnya, kata dia, setelah calon pendonor dipastikan negatif COVID-19 dan memiliki antibodi cukup maka donor dilakukan di PMI Palembang sekitar 50 menit.

"Setelah donor rasanya biasa saja, masih bisa langsung kerja kembali," katanya.

Namun donor tidak dapat dilakukan oleh penyintas yang telah sembuh lebih dari tiga bulan karena lewat dari rentang waktu tersebut maka antibodi Sars-CoV-2 dianggap sudah lemah sehingga tidak baik didonorkan.

Sementara berdasarkan data Satgas COVID-19 Sumsel per 18 Januari 2021, jumlah kasus sembuh di Sumsel mencapai 10.740 orang, sekitar 2.000 orang di antaranya dinyatakan sembuh dalam kurun tiga bulan terakhir.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement