Selasa 19 Jan 2021 05:59 WIB

Reisa Ajak Tenaga Kesehatan Sukseskan Vaksinasi Covid-19

Tenaga kesehatan dan petugas publik sasaran prioritas dari program vaksinasi.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ratna Puspita
Juru Bicara Pemerintah dr Reisa Brotoasmoro menyatakan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 akan diprioritaskan bagi 1,3 juta tenaga kesehatan dan 17,4 juta petugas pelayan publik. World Health Organization (WHO) pun menyatakan bahwa perlindungan kepada tenaga kesehatan adalah wajib dan harus dilakukan oleh seluruh negara di dunia.
Foto: istimewa
Juru Bicara Pemerintah dr Reisa Brotoasmoro menyatakan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 akan diprioritaskan bagi 1,3 juta tenaga kesehatan dan 17,4 juta petugas pelayan publik. World Health Organization (WHO) pun menyatakan bahwa perlindungan kepada tenaga kesehatan adalah wajib dan harus dilakukan oleh seluruh negara di dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro mengajak para tenaga kesehatan untuk turut mensukseskan program vaksinasi Covid-19. Vaksinasi Covid-19 tahap pertama pun sudah mulai berjalan di seluruh daerah saat ini setelah izin edar dan fatwa halal diterbitkan.

“Kepada kawan sejawat, para dokter, perawat, bidan, para tenaga laboratorium, para medis dan tenaga kesehatan di seluruh Indonesia, beberapa waktu yang lalu kita sudah menyatakan siap divaksin saat vaksin siap. Kini vaksin yang aman dan halal sudah siap,” kata Reisa saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (19/1).

Baca Juga

Reisa mengatakan, vaksinasi diperlukan untuk memutus rantai penularan Covid-19 serta memberikan perlindungan bagi diri sendiri dan orang terdekat. Tenaga kesehatan dan petugas publik merupakan sasaran prioritas dari program vaksinasi ini yang dilaksanakan pada Januari hingga April 2021.

“Maka kini waktunya tiba, untuk mensukseskan program vaksinasi ini. Mari segera lindungi diri kita sehingga kita dapat melindungi keluarga kita, untuk para tenaga medis bisa melindungi pasien dan teman sejawat kita. Ingat, tidak ada yang aman sampai kita semua aman dari Covid-19,” jelasnya.

Kasus positif Covid-19 yang semakin melonjak drastis dalam beberapa hari terakhir ini harus menjadi perhatian bagi semua pihak. Reisa meminta agar seluruh pihak lebih berupaya keras untuk memutus rantai penularan dengan menjalankan protokol kesehatan meskipun vaksinasi sudah dimulai.

“Ini artinya kita harus lebih giat lagi untuk memutus rantai penularan, baik di tingkat masyarakat atau di dalam keluarga, di dalam rumah tangga,” kata dia. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement