Selasa 19 Jan 2021 06:26 WIB

BMH-Sahabat Al-Aqsha Salurkan 1 Ton Beras di Sulbar

Penyaluran beras ini dilakukan di beberapa titik kumpul pengungsi.

BMH bersama Sahabat Al-Aqsha menyalurkan 1 ton beras kepada para pengungsi gempa di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat.
Foto: Dok BMH
BMH bersama Sahabat Al-Aqsha menyalurkan 1 ton beras kepada para pengungsi gempa di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- BMH bekerja sama dengan Sahabat Al Aqsha membagikan 1 ton beras untuk warga terdampak gempa di Kabupaten Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), Senin (18/1).

Penyaluran beras ini dilakukan secara cepat sebagai wujud sigap menyediakan kebutuhan warga terdampak yang mengeluhkan kurangnya bahan makanan pokok di banyak titik pengungsian.

Saat ini, di Kabupaten Mamuju dan Majene -khususnya di Kecamatan Malunda-, akses terhadap bahan makanan pokok masih sangat sulit di dapatkan.

“Toko-toko sembako sebagian besar masih tutup," ungkap Koordinator Lapangan Peduli Bencana BMH Syamsuddin melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (19/1).

photo
Penyaluran beras bantuan BMH dan Sahabat Al-Aqsha dilakukan di beberapa titik kumpul pengungsi di Mamuju dan Majene. (Foto: Dok BMH)

Penyaluran 1 ton beras dari BMH dan Sahabat Al Aqsha ini dilakukan di beberapa titik kumpul pengungsi melalui penguatan layanan dapur-dapur umum yang ada.

"Alhamdulillah sudah ada tiga  dapur umum di Mamuju, dan dua  dapur umum di Kecamatan Malunda – Majene," tambahnya.

Penguatan layanan di dapur umum saat ini dianggap penting. Sebab, sebagian besar pengungsi masih menempati tenda secara berkelompok. Masih terkendala jika harus menyiapkan kebutuhan makan masing-masing keluarga secara mandiri.

"Terlebih di daerah Malunda (Majene) yang mayoritas lokasi pengungsian warganya berada di dataran tinggi," jelas Syamsuddin.

Penyaluran beras dan bahan makanan pokok lainnya telah ditetapkan penjadwalannya, mengingat luasnya daerah yang terdampak.

"Upaya ini telah ditetapkan jadwalnya untuk tempat dan titik lainnya, karena masih banyak warga terdampak yang perlu dibantu," tutupnya.*

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement