Selasa 19 Jan 2021 06:27 WIB

BPPT: Banyak Serpihan Pesawat Sriwijaya Air di Area Ini

Serpihan banyak ditemukan di arah barat dan selatan lokasi ditemukannya FDR.

Kapal Riset Baruna Jaya IV melakukan penyisiran di lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Kapal Riset Baruna Jaya IV melakukan penyisiran di lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengatakan banyak serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 ditemukan di arah barat dan selatan lokasi ditemukannya alat perekam data atau flight data recorder (FDR). "Serpihan banyak ditemukan di arah barat dan selatan dari FDR, " kata Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan BPPT Djoko Nugroho saat dihubungi di Jakarta, Senin (18/1).

Lokasi itu ditemukan dengan menggunakan robot bawah laut atay Remotely Operated Vehicle (ROV) Kapal Riset Baruna Jaya IV milik BPPT. Saat ini, Kapal Baruna Jaya (BJ) IV juga sedang berupaya untuk menemukan alat perekam suara pilot di kokpit atau Cockpit Voice Recorder (CVR) Sriwijaya Air SJ 182 CVR.

Baca Juga

ROV BJ IV mengambil gambar-gambar serpihan di dasar laut dalam radius 80 meter dari lokasi FDR ditemukan. Bagian ekor pesawat tampak dari kamera ROV di barat daya posisi FDR yang juga merupakan tumpukan serpihan yang besar.

Penurunan ROV dilengkapi dengan Ultra Short Baseline (USBL) yang dapat menunjukkan posisi koordinat, sehingga lintasan ROV dan setiap potongan benda yang ditemukan di dasar laut juga dapat ditentukan posisinya.

Pada 9 Januari 2021 pukul 14.40 WIB pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak mengalami hilang kontak di sekitar Pulau Lancang, Kepulauan Seribu. Pesawat itu membawa 50 penumpang dan 12 awak kabin.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement