REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah tak menutup mata untuk bisa mendongkrak produksi Blok Rokan saat ditinggal Chevron pada tahun depan, Pertamina perlu usaha ekstra. Namun, ia menilai Pertamina sebagai perusahaan besar mestinya tak perlu bergantung pada formula Enhance Oil Recovery (EOR) yang selama ini dipermasalahkan karena Chevron tak memberikan formula tersebut ke Pertamina.
"Urusan formula itu kan memang B to B. Bukan Chevron tak mau memberikan. Tapi jika memang formulanya tidak bisa didapat ya kan Pertamina bisa bikin sendiri formula EOR-nya," ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, Senin (18/1).
Tutuka paham betul bahwa dalam penerapan EOR di Blok Rokan bukan tanpa tantangan. Ia mengatakan untuk melakukan injeksi EOR di lapangan Minas, perlu strategi tertentu agar produksinya tetap terjaga.
"Itu kan injeksi di migas memang harus di tengah lautan sumur. Sehingga memang perlu teknologi yang cukup canggih. Hal itu dilakukan agar injeksi EORnya tidak lari kemana-mana," ujar Tutuka.