REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratu Bilqis pemimpin kerajaan kuno di negeri Saba terkenal dengan kepiawaiannya memimpin. Kecerdasan dan kecakapan Ratu Bilqis bahkan mampu menggagalkan kudeta yang menimpanya.
Dalam buku Ensiklopedia Wanita Alquran karya Imad Al-Hilali dijelaskan, Ratu Bilqis yang merupakan keturunan bangsa Semit memang dikenal dengan ketajaman pikirannya. Dia senang dengan pembangunan, kemakmuran, dan peradaban. Bahkan di samping itu, kecantikan, keluhuran, dan kekuasaannya sering kali dijadikan contoh.
Ratu Bilqis mewarisi kekuasaannya dari sang ayah. Setelah ia berkuasa, ia menjadikan Ma’rib sebagai pusat kekuasaan.
Namun demikian, begitu ia naik takhta, masyarakatnya diprovokasi oleh Amr bin Abrahah untuk tidak menyukai pemimpin perempuan. Mereka pun berencana menentang dan membangkang terhadap pemerintahan Ratu Bilqis.
Melalui Amr bin Abrahah, ia pun mulai merancang kudeta licik terhadap Ratu Bilqis. Dia mengerahkan pasukan yang hebat dan menyerang Ratu Bilqis dengan bala tentara itu.