Selasa 19 Jan 2021 09:06 WIB

Darurat Bencana, ACT Luncurkan Kapal Kemanusiaan

ACT mengajak masyarakat untuk bahu-membahu membantu dengan memberikan solusi nyata

Rep: Santi Sopia/ Red: Gita Amanda
Kapal Kemanusiaan ACT. Merespon bencana yang datang bertubi-tubi ke Tanah Air, ACT meluncurkan Kapal Kemanusiaan. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Dea Alvi Soraya
Kapal Kemanusiaan ACT. Merespon bencana yang datang bertubi-tubi ke Tanah Air, ACT meluncurkan Kapal Kemanusiaan. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di awal 2021, Indonesia dikepung bencana mulai dari gempa bumi di Sulawesi Barat, banjir di Kalimantan Selatan, Manado, dan beberapa wilayah di Pulau Jawa, erupsi Gunung Semeru, serta ancaman virus corona yang masih merebak.

Situasi ini memberikan tekanan bagi masyarakat yang terdampak bencana. Merespons kejadian yang seolah datang bertubi-tubi, Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengajak seluruh masyarakat untuk bahu-membahu membantu dengan memberikan solusi nyata.

Baca Juga

Kejadian yang menimpa saudara sebangsa membuat ACT menginisiasi gerakan “Bergerak Bersama Selamatkan Bangsa”. Presiden ACT Ibnu Khajar mengatakan bangsa ini kuat, salah satunya terlihat betapa banyaknya bencana yang terjadi hingga di awal tahun 2021.

Di usia 16 tahun ini, ACT bersyukur tetap mendapatkan dukungan dari berbagai relawan di 34 provinsi dan 324 kota/kabupaten yang bergabung dalam Masyarakat Relawan Indonesia dan lebih dari 60 kantor cabang ACT masih terus bersiaga. “Saat ini, kami bersyukur semua relawan langsung sigap hadir ke lapangan dan melakukan rescue untuk para korban bencana,” kata Ibnu.

Setelah bantuan-bantuan fase tanggap darurat diberikan, pada 14 hari ke depan, ACT akan menjadikan kantor pusat dan cabang sebagai pusat informasi bencana nasional. Selama fase tanggap darurat hingga pemulihan nanti, ACT akan mengikhtiarkan pelepasan Kapal Kemanusiaan dengan bantuan 1.000 ton yang akan bergerak dari Jawa Timur dan DI Yogyakarta menuju Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat. Tentu, tidak terlepas pula daerah-daerah lainnya yang membutuhkan bantuan darurat.

Dalam gerakan kampanye kebencanaan ini, yang menjadi pembeda dengan kampanye kebencanaan tahun-tahun sebelumnya adalah kondisi pandemi Covid-19 menyebabkan program-program aksi tanggap darurat langsung bergandengan secara cepat dengan rencana aksi pemulihan. Hal ini karena setiap pengungsi tidak dapat berlama-lama bertahan dalam tempat pengungsian sementara yang tidak terjaga protokol kesehatannya. Sehingga, diperlukan dukungan besar dan masif dari berbagai pemangku Kepentingan.

Di waktu yang sama, tepatnya Senin (18/1) pagi, ACT juga telah memberangkatkan armada-armada kemanusiaan dari Gunung Sindur ke Sulawesi Barat yang membawa bantuan kemanusiaan. ACT memberangkatkan Humanity Rice Truck, Humanity Food Truck, armada rescue, bantuan logistik dan kemudian mengirimkan 10 truk. Total bantuan sebanyak 10 ton per armada.

“Mohon dukung kami dengan segala bantuan baik di bidang kebencanaan, kemiskinan, dan lainnya,” kata Eka Setiawaty selaku Manajer Program ACT.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement