Selasa 19 Jan 2021 09:03 WIB

Walkot Bekasi: Warga Harus Terima Utuh Bansos Tunai

Pepen minta camat dan lurah buat edaran ke ketua RT dan RW soal pembagian BST.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Bilal Ramadhan
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi
Foto: Republika/Uji Sukma Medianti
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, meminta agar jangan sampai ada wilayah di Kota Bekasi yang memotong Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial sebesar Rp 300 ribu per keluarga.

Sebelumnya, pada Kamis tanggal 14 Januari 2021 pukul 10.47 WIB dilaporkan oleh Admin Kecamatan Medansatria, bahwasanya ada laporan warga yang mengatakan telah terjadi pemotongan BST di RT 009 RW 001.

Menindaklanjuti laporan tersebut Lurah Pejuang atas perintah Camat langsung menkonfirmasi ke pengurus RT dan RW dan menanyakan hal tersebut, selanjutnya dijawab dengan jelas bahwa  tidak ada pemotongan.

Selanjutnya pengurus RW membuat WA kepada Lurah Pejuang yang berisi "Disampaikan ke semua pihak tidak ada pemotongan karena yang ambil yang bersangkutan, karena sistem pengambilan cukup bagus ketat jadi yang menerima memberikan ke pengurus RT dengan melihat saudara-saudara selingkungan banyak yang tidak dapat".

“Sikap Lurah Pejuang dan jajaran terhadap hal tersebut memerintahkan kepada para pengurus RW 001 dan pengurus RT UNTUK MENGEMBALIKAN UANG yang sudah diberikan oleh para penerima BST di lingkungan RW 001,” kata Rahmat, dalam keterangan tertulis, Senin (18/1).

Pepen juga mengungkapkan BST dari Kementerian Sosial tidak boleh sama sekali dipotong. Apapun bentuknya harus sampai ke penerima langsung.

“Camat dan Lurah agar membuat edaran kepada Ketua RT dan RW terkait dana BST yang harus sampai ke tangan warga langsung tanpa ada kebijakan lain di atas kebijakan dari Kemensos RI, jika masih ada oknum nakal agar ditindak oleh inspektorat dan pihak berwajib,” terangnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement