REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengharapkan bagian kotak hitam, yakni cockpit voice recorder (CVR), pesawat Sriwijaya Air nomor registrasi PK-CLC segera ditemukan. Pesawat dengan nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak tersebut jatuh di perairan Kepulauan Seribu setelah hilang kontak pada 9 Januari 2021.
"CVR ini untuk mendukung data yang kami peroleh dari flight data recorder (FDR)," kata Ketua Subkomite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo di Jakarta, Selasa (19/1).
FDR yang juga merupakan bagian kotak hitam sudah ditemukan beberapa waktu lalu. KNKT memastikan sudah berhasil mengunduh FDR yang terdiri dari 18 penerbangan, termasuk penerbangan yang mengalami kecelakaan.
Jika kedua bagian kotak hitam sudah ditemukan, Nurcahyo mengharapkan, KNKT dapat memberikan laporan awal 30 hari setelah kecelakaan pesawat tersebut. Dia memastikan KNKT juga akan mempublikasikan laporan awal tersebut kepada masyarakat luas.
Saat ini, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) dan tim gabungan masih melakukan operasi SAR. Selain mencari korban, Basarnas dan tim gabungan juga masih mencari satu kotak hitam lagi, yakni cockpit voice recorder (CVR).
Sebelumnya, Basarnas sudah menetapkan rencana operasi SAR jatuhnya pesawat Sriwijaya Air nomor registrasi PK-CLC yang dilakukan hari ini. Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito mengatakan operasi SAR di area pencarian bawah laut oleh tim penyelam juga telah dipersempit.