REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi Chelsea, pukulan finansial yang menyertai pandemi Covid-19 hampir tidak menjadi masalah. Chelsea mengeluarkan lebih dari 292 juta dolar AS untuk rekrutan bintang selama jendela transfer terakhir. Sayangnya, raksasa Liga Primer ini adalah pengecualian.
Menurut laporan pasar transfer yang dirilis oleh badan sepak bola dunia FIFA pada Senin (18/1), dikutip dari CGTN, jumlah transfer internasional pesepak bola pria turun pertama kalinya sejak 2010, sementara total biaya transfer anjlok 23,4 persen.
FIFA mengatakan, meskipun sepak bola dunia "menunjukkan solidaritas dan pengertian yang besar," tren penurunan ini jelas disebabkan oleh efek pandemi Covid-19.
Inggris menduduki puncak grafik pengeluaran dengan 1,627 miliar dolar AS diinvestasikan, Serie A Italia berada di urutan kedua dengan 731,5 juta dolar AS dengan La Liga Spanyol, Bundesliga Jerman dan Ligue 1 Prancis berikutnya.
Sepuluh pemain teratas yang klubnya membayar biaya tertinggi pada tahun 2020 juga disampaikan FIFA. Penandatanganan termahal musim panas adalah transfer Kai Havertz dengan 95 juta dolar AS. Kepindahan gelandang Brasil Arthur Melo dari Barcelona ke Juventus, dan kepergian striker Nigeria Victor Osimhen dari Lille ke Napoli melengkapi tiga besar.
Sementara sebagian besar pengeluaran berasal dari lima liga top Eropa, mayoritas klub hanya berjuang untuk menjaga bertahan. Tidak heran hanya 1,3 persen dari semua kesepakatan transfer yang meminta bayaran lebih dari 5 juta dolar AS.
Secercah harapan di masa-masa kelam diberikan oleh sepak bola wanita. Laporan itu menyebutkan jumlah klub yang terlibat dalam transfer internasional pemain wanita naik dari 276 menjadi 349, mewakili peningkatan 26,4 persen.
Sebanyak 1.035 transfer internasional yang melibatkan pemain wanita tercatat pada 2020, meningkat 23,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah tersebut mencerminkan kemajuan yang dibuat dalam sepak bola wanita, dengan semakin banyak pemain wanita menjadi profesional setiap tahun.