Selasa 19 Jan 2021 11:16 WIB

Qatar Ajak Negara Teluk Arab Berbicara dengan Iran

Pemerintahan Qatar berharap negosiasi dengan Iran dapat terjadi.

Rep: Lintar Satria/Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
 Dalam foto yang disediakan oleh Pengadilan Kerajaan Saudi ini, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, kanan, menyambut Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani pada saat kedatangannya untuk menghadiri KTT ke-41 Dewan Kerjasama Teluk di Al-Ula, Arab Saudi, Selasa , 5 Januari 2021.
Foto: Saudi Royal Court via AP
Dalam foto yang disediakan oleh Pengadilan Kerajaan Saudi ini, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, kanan, menyambut Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani pada saat kedatangannya untuk menghadiri KTT ke-41 Dewan Kerjasama Teluk di Al-Ula, Arab Saudi, Selasa , 5 Januari 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Qatar mendesak negara-negara Teluk Arab berdialog dengan Iran. Negara Timur Tengah itu mengatakan, saat ini waktu yang tepat bagi Doha menengahi negosiasi antara negara bertetangga tersebut untuk mengatasi perbedaan mereka.

Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan, pemerintahannya berharap negosiasi dapat terjadi. Sheik Mohammed sudah lama mendorong enam anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) menggelar pertemuan dengan Iran.

Baca Juga

"Hal ini juga hasrat yang dibagikan ke negara GCC lainnya," kata Al Thani, pada Bloomberg TV, Selasa (19/1).

Pernyataan ini disampaikan beberapa hari sebelum Presiden terpilih Joe Biden dilantik. Biden berjanji untuk membawa kembali AS ke kesepakatan nuklir 2015 atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) yang disepakati antara Iran dan enam kekuatan dunia.

Rencana untuk menarik kebijakan 'tekanan maksimum' yang diterapkan Donald Trump ini mendapat dukungan dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA). Biden sudah mengungkapkan nama sejumlah diplomat yang akan membantunya membuat kebijakan-kebijakan terpenting.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement