REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Barat menurunkan tim untuk memantau penerapan protokol kesehatan, khususnya di lokasi pengungsian.
Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Sulbar dr Muhammad Ichwan saat dikonfirmasi dari Makassar, Selasa (19/1), mengatakan meski dalam kondisi tidak kondusif seperti saat ini, pemerintah harus tetap berupaya melakukan pencegahan penularan Covid-19 di masyarakat.
"Kita akan turun untuk memantau di pusat-pusat pengungsian. Kami juga sementara ini tengah menginventarisasi posko-poskonya,"ujar dia.
Selain itu, pihaknya menyiapkan masker untuk dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan.Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman sejak awal juga mengingatkan kepada para relawan yang akan berangkat membawa bantuan ke Sulbar untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.
Selain melindungi diri sendiri, protokol juga melindungi para pengungsi yang tentunya kondisi imunnya jauh menurun."Sampai di sana, tolong tetap jaga protokol kesehatan. Tetap pakai masker, jaga jarak," ujarnya saat melepas secara resmi aksi gerakan "Sulsel Peduli Gempa Sulbar" di Rumah Jabatan Wagub Sulsel.
Gerakan "Sulsel Peduli Gempa Sulbar" ini diikuti gabungan organisasi dan keagamaan, di antaranya MES Sulsel, Andalan Sulsel Peduli, PW Nasyiatul Aisyiyah, PW IPM, DPD IMM, PW PM Sulsel, Pelaut Indonesia Peduli.
Selanjutnya JAPNAS Sulsel, Elektro UH 00, Yasir Machmud Community, Mesin UH 01, PW IPIM Sulsel, Amphuri DPF Sulampua, Al Markaz Al Islamiyah Makassar, Ije Squad Community/Relawan santri, GMKI Makassar, Developer Prosyar Sulsel, FOSSEI Sulselbar dan Papua.
Persatuan Umat Buddha Indonesia ( PERMABUDHI), FKUB Sulsel, Majelis Tinggi Agama Khonghucu (MATAKIN), Perhimpunan Tionghoa Indonesia, HMI Cab Makassar Timur, Universitas Islam Makassar, Andalan Berbagi, MUI, Teknik 01, serta Sat Brimob Polda Sulsel.