REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sebanyak 35 tenaga kesehatan (nakes) tidak datang ke fasilitas kesehatan (faskes) sesuai jadwal yang telah ditetapkan pada empat hari pertama pelaksanaan vaksinasi di Kota Solo. Padahal 35 nakes tersebut sudah melakukan registrasi sehingga sudah terdata di Primary Care BPJS Kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan, jumlah nakes yang terdaftar di Primary Care pada empat hari pertama pelaksanaan vaksinasi sebanyak 1.912 orang. Rinciannya, jumlah yang terimunisasi sebanyak 1.605 orang. Sisanya, ada 102 nakes yang ditunda vaksinasi, 92 nakes yang eksklusi sesuai rekomendasi PAPDI, serta 35 nakes yang tidak hadir. Dia menyatakan belum mengetahui alasan 35 nakes tersebut tidak hadir.
"Kami belum tahu alasan tidak hadir apakah repot atau karena lupa, sekarang mau kami hubungi. Kan dia sudah masuk Primary Care artinya kan sudah registarasi, mendaftar kembali, menentukan faskes dan menentukan jam, kenapa tidak datang," kata Siti kepada wartawan, Selasa (19/1).
Siti menambahkan, pada hari pertama pelaksanaan vaksinasi, semua nakes yang registrasi datang semua sesuai jadwal. Kemudian selama tiga hari berikutnya totalnya 35 nakes yang tidak hadir.
"Padahal kalau sudah terdaftar hari itu kalau geser jam tidak apa-apa, tapi tidak bisa serta merta diganti besoknya," imbuhnya.
Menurut Siti, nakes yang tidak hadir akan dikirim SMS blast lagi untuk registrasi ulang. Sama halnya nakes yang ditunda juga akan mendapatkan informasi kembali.
Siti menambahkan, terkait efek samping vaksinasi atau kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) yang sudah terdeteksi hanya gejala kecil. Misalnya, pegal-pegal dan mual-mual. "Ada, tapi sekecil apapun harus kami amati," ucapnya.
Pemkot Solo mulai melaksanakan vaksinasi Covid-19 pada Kamis (14/1). Ada 33 faskes yang ditunjuk untuk menjadi pelaksana vaksinasi, terdiri dari 17 puskesmas, 15 rumah sakit, dan satu klinik.