REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Perdana Menteri Palestina pada Senin (18/1) mengungkapkan harapannya pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) yang baru Joe Biden akan bekerja untuk menghentikan aktivitas pembangunan permukiman Israel.
Berbicara pada pertemuan kabinet mingguan, PM Muhammad Shtayyeh mengomentari keputusan Israel untuk membangun 780 unit permukiman ilegal baru di Tepi Barat.
"Kami berharap pemerintahan berikutnya dan presiden Amerika yang terpilih akan melakukan segala upaya untuk mengekang serangan permukiman ini," tutur Shtayyeh.
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa Israel "tidak hanya berpacu dengan waktu, tetapi juga menyambut presiden Amerika yang baru dengan paket proyek pemukiman ini."
Shtayyeh juga menyerukan diakhirinya serangan pemukim dan penghentian "serangan pemukiman kolonialis" oleh Israel, serta menyerukan dunia untuk memikul tanggung jawabnya untuk mencapai solusi dua negara.