REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA (AA) - Dua penjaga perdamaian dari misi PBB di Republik Afrika Tengah (CAR) tewas Senin dalam serangan oleh kelompok pemberontak, menurut seorang pejabat.
Bentrokan terjadi antara anggota kelompok pemberontak bersenjata Koalisi Patriot untuk Perubahan dan penjaga perdamaian PBB di dekat kota tenggara Bangassou, kata anggota parlemen Bangassou Serge Singha Bengba kepada pers.
Penjaga perdamaian Gabon dan Maroko ini tewas dalam bentrokan itu.
Kekerasan telah berkobar di kawasan itu sejak penolakan pencalonan kembali mantan Presiden Francois Bozize untuk pemilihan 27 Desember 2020.
Pensiunan jenderal, yang merebut kekuasaan dalam kudeta tahun 2003, digulingkan dalam pemberontakan tahun 2013. Beberapa kelompok milisi yang dekat dengan Bozize telah menyerang warga sipil, angkatan bersenjata dan pasukan penjaga perdamaian PBB.
Setidaknya sudah sembilan penjaga perdamaian PBB telah tewas dalam beberapa pekan terakhir. Badan Pengungsi PBB (UNHCR) pada Jumat menyerukan diakhirinya segera semua kekerasan bersenjata di negara Afrika Tengah.
Menurut PBB sekitar 60.000 orang telah mengungsi dari negara itu sejak Desember lalu. Seorang pakar PBB mengatakan pada Jumat bahwa impunitas akan terus memicu kekerasan dan konflik di Republik Afrika Tengah jika para pelaku, rekan pelaku, dan kaki tangan pelanggaran hak asasi manusia dan hukum humaniter internasional tidak ditangkap dan diadili.
*Ditulis oleh Erdogan Cagatay Zontur