Selasa 19 Jan 2021 16:20 WIB

JIC Gelar Pameran Virtual Kaligrafi Kontemporer Nasional

JIC akan menggelar Pameran Virtual Kaligrafi Kontemporer Tingkat Nasional

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Jakarta Islamic Centre (JIC), Koja, Jakarta Utara
Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA
Jakarta Islamic Centre (JIC), Koja, Jakarta Utara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jakarta Islamic Centre (JIC) akan menggelar Pameran Virtual Kaligrafi Kontemporer Tingkat Nasional, Rabu (20/1). Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama antara Jakarta Islamic Centre dengan Islamic Art Exhibition (IAE).

Tidak hanya menampilkan karya-karya kaligrafi terbaik, pameran ini juga akan menghadirkan para seniman kaligrafi lintas usia. Beberapa yang hadir yakni; Kasubdiv. Pemberdayaan Masyarakat Divisi Sosial Budaya JIC sekaligus Direktur Islamic Art Exhibition, M. Arif Syukur; Bapak kaligrafi Indonesia dan Pengasuh Ponpes LEMKA, DR. KH. Didin Sirojuddin AR; serta pemilik mazhab kaligrafi Syaifuli, Maestro Syaiful Adnan.

"Gelaran pameran ini mengambil tema Titik & Garis Merubah Dunia, sebagaimana JIC hadir dengan visi menjadi pusat peradaban Islam. Ini tidak lepas dari makna sebuah titik hitam (Nokhtah) yang berubah menjadi cahaya (Minadz Dzulumati Ilan Nuur) yang diharapkan menjadi mercusuar harapan bagi kemajuan umat dan peradaban," kata M. Arif Syukur, dalam keterangan yang diterima Republika, Senin (18/1).

Lebih lanjut, Arif menyebut Jakarta Islamic Centre sangat memperhatikan sekaligus ingin mengembangkan aspek seni dan budaya dalam penguatan keumatan. Program yang diusung di tengah pandemi Covid-19 yang belum berkesudahan, diharapkan bisa menjadi model bagaimana pengembangan seni Islam di bidang kaligrafi.

Tak hanya itu, kegiatan ini diharapkan menjadi cikal bakal kemajuan bangsa, serta dapat dikembangkan pada tingkat yang lebih besar, yakni acara yang bersifat Internasional.

Pameran Vitual Kaligrafi Kontemporer tingkat nasional dibuka dengan gelaran workshop melalui zoom meeting. Bagi masyarakat yang ingin menyaksikan Pameran Kaligrafi Virtual Tingkat Nasional ini dapat mengaksesnya di : https://www.20012021.islamicartexhibition.com/

Kepala Sekretariat Jakarta Islamic Centre, Ahmad Juhandi, mengapresiasi adanya kegiatan tersebut. Ia menyebut di masa pandemi ini masyarakat tidak boleh berdiam diri.

"Kita harus mempunyai inovasi dan kreasi untuk meningkatkan skill dan hobi serta kinerja kita. Dengan pameran virtual ini, karya-karya Pak Arif semakin dikenal oleh masyarakat dan bisa menambah pengetahuan dan wawasan bagi para penikmat seni," ujarnya.  

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement