Selasa 19 Jan 2021 16:40 WIB

Kementerian BUMN: Merger Bank Syariah Harus Sekarang

Kementerian BUMN berharap BSI bisa membawa pengaruh besar kepada masyarakat.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Fuji Pratiwi
Logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kementerian BUMN menyatakan, merger bank-bank syariah milik BUMN diharapkan memberi efek berganda terhadap ekonomi Indonesia dan hal itu harus dilakukan sekarang.
Foto: ANTARA /Aprillio Akbar
Logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kementerian BUMN menyatakan, merger bank-bank syariah milik BUMN diharapkan memberi efek berganda terhadap ekonomi Indonesia dan hal itu harus dilakukan sekarang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjelaskan maksud dan tujuan realisasi dari wacana membuat bank syariah berskala besar yang bisa berjajar di kancah nasional maupun global. 

Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko Kementerian BUMN, Nawal Nely mengatakan, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) bisa membantu mempercepat perwujudan multiplier effect bagi ekonomi nasional.

Baca Juga

"Melalui merger, diharapkan skala cakupan dan layanan perbankan syariah bisa semakin menjangkau masyarakat," kata Nely dalam Webinar Syariah Outlook Ekonomi Syariah Indonesia 2021, Selasa (19/1).

Apalagi, nantinya BSI akan beroperasi dengan mengandalkan keberadaan 1.200 cabang dan 20 ribu lebih pekerja yang tersebar di seluruh Tanah Air. Disertai dengan aset yang besar dan talenta-talenta terbaik dari tiga bank syariah.