Selasa 19 Jan 2021 17:09 WIB

Tahun Ini Indonesia akan Impor 140 Juta Barel Bensin

Kebutuhan bensin pada tahun ini diprediksi mencapai 233 juta barel.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan tahun ini impor bensin akan meningkat tajam hingga 53 persen. Total impor bensin pada tahun ini diprediksi bisa mencapai 140 juta barel.
Foto: Pertamina
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan tahun ini impor bensin akan meningkat tajam hingga 53 persen. Total impor bensin pada tahun ini diprediksi bisa mencapai 140 juta barel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, tahun ini impor bensin akan meningkat tajam hingga 53 persen. Total impor bensin pada tahun ini diprediksi bisa mencapai 140 juta barel.

"Impor gasoline 140 juta barel di tahun 2021," ujar Arifin di DPR RI, Selasa (19/1).

Baca Juga

Dari data Kementerian ESDM menunjukkan, tahun lalu negara hanya mengimpor bensin 91 juta barel. Karena kebutuhan bensin diprediksi meningkat pada tahun ini sampai 233 juta barel, maka impor pun tak dapat dielakkan. Sayangnya, produksi dalam negeri hanya mampu memenuhi 94 juta barel kebutuhan.

Konsumsi BBM tahun lalu turun seiring dengan terbatasnya aktivitas manusia di masa pandemi. Tercatat, penjualan bensin tahun lalu hanya 176 juta barel.

Rencana impor bensin tahun ini juga lebih tinggi jika dibandingkan realisasi impor bensin pada 2019 lalu yang hanya 119 juta barel. Sedangkan produksi bensin dalam negeri 93 juta barel atau beda tipis dengan rencana produksi bensin tahun ini 94 juta barel.

Jika dibandingkan 2018, proyeksi impor bensin tahun ini juga masih lebih tinggi. Pada 2018, tercatat impor bensin hanya 113 juta barel dan produksi dalam negeri 93 juta barel. Sedangkan penjualan di 2018 sekitar 213 juta barel.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, untuk menekan impor bensin yang tinggi, pemerintah bersama BUMN membangun proyek hilirisasi batu bara untuk memproduksi methanol dan Dimethyl Ether (DME).

"Pengurangan defisit gasoline dapat dilakukan dengan pencampuran methanol dan/atau alkohol (methanol-ethanol blending)," kata Arifin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement