Selasa 19 Jan 2021 18:32 WIB

Pasar Mobil Bekas Diprediksi Kembali Tumbuh Kuartal Dua 2021

Penjualan mobil bekas mengalami penurunan saat PSBB diberlakukan.

Dampak dari pandemi Covid-19 yang dibarengi dengan pembatasan aktivitas masyarakat guna memutus rantai penularan telah mendorong jatuhnya penjualan mobil bekas di Indonesia.
Foto: carsome
Dampak dari pandemi Covid-19 yang dibarengi dengan pembatasan aktivitas masyarakat guna memutus rantai penularan telah mendorong jatuhnya penjualan mobil bekas di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasar mobil bekas (mobkas) diprediksi akan kembali tumbuh pada kuartal kedua 2021. General Manager Carsome Indonesia, Delly Nugraha, menyebut, berdasarkan survei terhadap 1.005 responden, kebanyakan dari mereka (64 persen) menyatakan baru akan mulai membeli kendaraan pada kuartal kedua.

"Konsumen Indonesia melalui lebih 1.000 responden di Indonesia, berencana akan membeli mobil itu pada kuartal kedua di 2021 karena mereka lebih percaya diri dengan anggaran mereka dan anggaran mereka lebih stabil pada kuartal kedua di 2021," ungkap Delly Nugraha dalam acara konferensi virtual, Selasa.

Baca Juga

Dampak dari pandemi Covid-19 yang dibarengi dengan pembatasan aktivitas masyarakat guna memutus rantai penularan telah mendorong jatuhnya penjualan mobil bekas di Indonesia. Dari responden yang disurvei itu pun hanya 14 persen yang berminat membeli mobil kala Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan.

"Sebanayak 43 persen responden yang kami survei ingin membeli kendaraan sebelum adanya PSBB, ketika masuk masa PSBB hanya terdapat 14 persen yang membeli kendaraan mobkas, lonjakan besar datang ketika pelonggaran masa PSBB, yakni 48 persen," kata dia.

Kebanyakan dari mereka menahan diri untuk tidak membeli kendaraan pada saat adanya peraturan pengetatan kegiatan di luar rumah, karena adanya kesulitan dalam hal ekonomi, bisnis yang tidak mulus, dan pekerjaan yang sulit. Selama masa PSBB, banyak yang menyadari bahwa mereka tidak nyaman jika harus berbagi ruangan jika menggunakan kendaraan umum, sementara layanan ride hailing meningkat dari 27 persen menjadi 60 persen.

"Pertimbangan terkait kesehatan dan keamanan mendorong masyarakat mengubah pola perilakunya, yaitu dari menggunakan transportasi umum, beralih ke kendaraan pribadi," ujar Delly.

Menurut Delly, mobil bekas dapat menawarkan solusi mobilitas yang aman, nyaman, dan terjangkau. Kuartal kedua tahun ini pun dapat menjadi momentum yang baik bagi industri mobil bekas.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement