REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia sedang melakukan negosiasi untuk membeli vaksin Covid-19 Pfizer. Di tengah rencana tersebut29 orang lanjut usia (lansia) di Norwegia dikabarkan meninggal dunia usai disuntik vaksin Pfizer.
Fakta di Norwegia disebut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tidak membuat Indonesia batal bernegosiasi dengan Pfizer. Kemenkes mengaku tetap mempertimbangkan membelinya.
"Itu kan laporan, harus diteliti lebih lanjut apakah itu kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) atau bagaimana," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi Republika, Selasa (19/1).
Ia menambahkan, yang terjadi di Norwegia bisa dijadikan informasi. Namun, pemerintah Indonesia tetap memilih Pfizer sebagai kandidat vaksin Covid-19 di Tanah Air. Kondisi ini berbeda jika organisasi kesehatan dunia PBB (WHO) mengatakan Pfizer tidak bisa digunakan lagi.
"Patokannya adalah WHO," kata perempuan yang juga menjabat juru bicara vaksin Covid-19 ini.
Dia melanjutkan, pemerintah juga telah membuat perhitungan sebelum memutuskan memilih kandidat vaksin termasuk Pfizer. Bahkan, sebelum memutuskan memilih kandidat vaksin, pihaknya juga sudah berdiskusi dengan para ahli seperti Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Meski tetap memutuskan membeli vaksin merek ini, Nadia menyebutkan Kemenkes masih dalam proses lobi-lobi untuk mendapatkan vaksinnya. Menurut Nadia, keberhasilannya bergantung pada negosiasi dan diplomasi pemerintah Indonesia karena negara-negara lain juga ingin mendapatkan vaksin ini.
Sebelumnya sebanyak 29 lansia di Norwegia meninggal dunia setelah mendapat suntikan vaksin Covid-19 buatan Pfizer dan BioNTech. Kabar ini memunculkan keraguan pada sebagian kalangan soal keamanan vaksin Covid-19 bagi lansia.
Beberapa negara menempatkan lansia sebagai prioritas vaksinasi, sedangkan Indonesia baru akan memvaksinasi kelompok tersebut setelah tenaga kesehatan dan petugas layanan publik. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memperkirakan, lansia baru akan mendapat vaksin Covid-19 sekitar Maret-April 2021.