Selasa 19 Jan 2021 20:08 WIB

Wiku: Kasus Aktif Capai 146.842 Orang

Jubir Penanganan Covid-19 menyatakan kasus aktif saat ini 146.842 orang.

Rep: Dessy Suciati Putri/ Red: Yudha Manggala P Putra
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.
Foto: Satgas Covid-19
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, lonjakan kasus positif yang terjadi akhir-akhir ini menyebabkan jumlah kasus aktif semakin meningkat. Saat ini, kasus aktif Covid-19 pun tercatat sebesar 146.842 atau 15,8 persen.

Kendati demikian, menurutnya kasus aktif di Indonesia masih lebih rendah dibandingkan kasus aktif dunia yang mencapai 26,38 persen. Sedangkan jumlah kasus sembuh hari ini mencapai 753.948 atau 81,3 persen.

Baca Juga

“Di mana kasus sembuh dunia adalah 71,48 persen,” kata Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (19/1).

Satgas juga melaporkan kasus meninggal kumulatif saat ini sebanyak 26.590 atau sebesar 2,9 persen. Sedangkan kasus meninggal dunia sebesar 2,13 persen. Wiku mengatakan, ancaman penularan Covid-19 saat ini masih tinggi di Indonesia.

Karena itu, ia mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaannya terhadap penularan Covid-19.

“Untuk itu penegakan disiplin protokol kesehatan yang dimulai dari diri sendiri masih menjadi satu-satunya pencegahan yang paling efektif untuk melindungi diri kita sendiri dan orang-orang terdekat,” jelasnya.

Ia menegaskan, peningkatan jumlah kasus dalam beberapa hari terakhir ini harus menjadi alarm nyaring bagi seluruh pihak. Kondisi ini pun menuntut pemerintah agar melakukan pembenahan upaya penanggulangan pandemi Covid-19 selama ini.

“Pembenahan ini harus dilakukan segera serta melalui kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan tentunya masyarakat secara luas,” tambah Wiku.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement